Menulis dan Menyendiri - Bahrul.com

Sunday 19 February 2017

Menulis dan Menyendiri

“Bagiku menulis adalah cara terbaik untuk bersyukur melebihi apa yang mulut mampu ucapkan. Sebab dari situ, aku mampu menggambarkan indah-dan-perihnya kehadiran seseorang dengan ribuan kata-kata” – Brian Khrisna (mbeeer), 2016.

Well…

Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, setelah aku membaca buku “Merayakan Kehilangan” karya Brian (mbeeer). Ternyata sebagian besar apa yang dia tulis didalam bukunya adalah itu aku. Bukan, dia bukan menjiplakku. Tapi apa yang dia alami adalah sama dengan apa yang aku alami. Dan kebetulan pula, aku juga lebih suka menuliskan semua ceritaku daripada aku bercerita. Karena memang benar, kadang hati seseorang tak mempan dengan mulut. Mungkin dengan tulisan, seseorang dapat mempersepsikan sesuai dengan apa yang ada didalam otaknya. Itulah alasanku kenapa aku memiliki personal blog. Tumblr juga ada, tapi aku kurang aktif karena kurang menguasai juga sih seluk beluknya tumblr. But tumblr juga keren.



Mungkin aku dan Mbeeer itu sama. Sama-sama mengalami masa sulit akan cinta. Mencintai dan terluka. Ya, memang sama. Hanya saja waktuku masih terlalu singkat untuk menemukan pengganti.

Aku suka nulis, sama kayak Mbeeer. Hanya saja mungkin aku berbeda genre. Aku orang yang melankolis. Aku akui itu. Tapi untuk menulis dengan kata-kata puitis, aku rasa itu susah. Dengan aku yang cablak seperti ini. Coba lihat, tulisanku absurd dan gak jelas. Sampai sekarang aku masih tidak mengetahui identitas dari tulisanku.

So far sih, temenku bilang. Tulisanku absurd. Hanya orang-orang yang benar-benar mengenalku-lah yang bisa membaca tulisanku dengan enak. Coba baca satu aja. Nah itu aku.
Selama empat tahun aku duduk di bangku perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa jurusan teknik mesin, tentunya kalian sudah bisa menerka berapa jumlah spesies wanita yang ada didalamnya. hanya dua jawabannya.

Basic dari SMA. Seketika saat masuk dijurusan teknik mesin aku langsung sawan. Hambar rasanya. Ibarat kehidupan, hidupku hampa hanya bertemu dengan lautan, padang sahara, padang samurai. Masakan padang. Ah bukan.

Kenapa? Karena sewaktu aku duduk di bangku SMA, didalam kelasku sangat rimbun dengan rerumputan dan pepohonan yang hijau. Kadang pink, biru, ungu gitu lah talinya. Tergantung baju yang dipakai. Engghhh.

Rimbun kenapa sih?

Ya karena saat aku duduk di bangku SMA, satu kelas itu jumlah spesies wanita lebih banyak daripada spesies laki-laki. Perbandingannya adalah 1:3. Enak kan? Bisa poliandri atau polijaran. Engghh.

Dibandingkan dengan sekarang aku duduk dibangku kuliah perbandingan cewe nya 15:1. Ebuset… cewenya digilir 15 orang.

Karena itupula-lah aku sekarang menjadi sosok yang ibarat kata keluar dari jurusan mesin itu kayak orang abis tapa didalam goa. Sekalinya keluar kagak ada yang ngelirik. Sekalinya ngelirik itupun karena aku bayar foto copy an ke mbak-mbak tukang foto copy mbak nya ngelirik karena uang yang aku kasih kurang.

Cowo tentunya identik dengan pembahasan yang absurd. Bahas cewe mulai dari bawah ke atas. Dari luar sampe kedalem. Dari yang keluar didalem sampe keluar diluar. Dari ukuran kecil dan besar. Hingga daleman pun jadi bahan perbincangan tak berguna jika dikatikan dengan mesin pun aku rasa tidak ada identiknya sama sekali. Mesin pembuat anak? Gak perlu… aku masih bisa.








Okelah…

Sekarang teman-temanku memiliki wanita masing-masing. Sementara aku?
Tolong, jangan tanyakan. Aku fokus skripsi. *udahkelar*

Kenapa sih pada songong mereka-mereka yang udah pada punya pasangan? Kalian bangga? Okelah bangga. Bangganya pun paling didepanku aja atau didepan kaum-kaum tertindas sepertiku juga. Soalnya aku gak punya *nangisdarah*

Temanku, sebut saja Brudin namanya.

Aku pun masih ingat ketika Brudin meminta untuk dikenalkan ini itu. Kamu salah, aku juga mencari jadi jangan dimintai. Tapi aku mau kok kalau kasih tai doang mah.

Brudin sebelumnya ada mahasiswa ulung fakir asmara. Kenapa? Karena sekalinya dapat cewe itu susahnya minta ampun. Dapatin satu aja susah, mau nyabang juga gak bisa. Sekalinya dapat satu itupun pacarnya pacar orang. Lebih tepatnya sih Brudin jadi orang ketiga.

Ya terserah sih, yang jalanin bukan aku. Katanya sih bahagia saat aku tanya ke Brudin. Katanya lagi sih “yang penting dapat jatah Bah”. Oke sekali lagi “TERSERAH LU SANGEK”.

Ada tapinya nih, mau jadi cadangan? Mau jadi payung? Mau jadi selimut? Mau jadi tempat sampah?

Cadangan pas pacarnya pacarmu itu gak ada. Mau?
Payung ketika kesedihan menerpa pacarmu, saat senang kamu ditinggalkan. Mau?
Selimut ketika dia kedinginan. Jadi teman tidur. Mau? “Mau Bah”. Dasar manusia sangek.
Tempat sampahnya naruh semua kesal dan sesalnya.  Mau?

Dan akhirnya Brudin sama pacarnya itupun putus. Begonya lagi, Brudin dengan suka rela dan suka cita membiayai perawatan si doi, beli ini itu, beli dalemannya. Ah setan.. Gue juga pengen bego lo beliin daleman.

Brudin yang sekarang bukanlah yang dulu. Dulu sayang pacar orang, sekarang sayang pacar nya siapa juga aku gatau. Tapi nih katanya sih jomblo, jadi free lah. Ini baru jalan yang benar yang Brudin ambil.

Aku kenal kok dengan pacarnya Brudin. Kebetulan satu kota sama aku, walaupun itu hanya kota sewaktu aku kecil tapi aku tau kok. Aku juga pernah ketemu sama pacarnya Brudin. Soalnya dia adalah temannya temanku sekelas namanya X. udah anggap itu aja namanya.

Songongnya nih ya…

Sekarang aku yang dia bully abis-abisan. Serasa aku ini kaum tertindas, terbelakang, terdepan, terpelosok dan perlu bimbingan.

Please…

Aku sendiri, bukan berarti aku tidak laku. Aku pemilih. Aku akui itu.

Aku menjadi pemilih karena aku takut untuk gagal. Untuk membuang waktuku percuma. Jika saja aku mau, detik ini juga aku bisa punya pacar. Tinggal ngomong doang kan? *samasiapaRul*
Well, kalian tahu tidak. Banyak sekali diluaran sana orang pacaran bertahun-tahun. Tapi akhirnya putus.

Percuma kan selama bertahun-tahun pacaran? Gak dinikahin? Perawan ilang? Kesian.

Semoga jodohku masih perawan ya Allah L Jaga dia untukku…

2 comments

  1. wis sam, umak ojok bingung gak dewean pacar, koyok ayas nggene lho (gurung duwe pisan, hihi). golek duwik sek sing akeh, gawe sangu ibar #marioteguhmodeon

    ReplyDelete
  2. Iu si brudin pas beli daleman sama isi isinya juga g?
    Masa sih bang pemilih
    Bilang j g laku haha
    Kalo g laku jual aja di olx

    ReplyDelete

Hanya ada beberapa syarat buat komentar :
1. No Sara
2. No Link Aktif
3. No-mor HP atau Pin BB juga boleh
Yang point ketiga exc cowo tidak dianjurkan
EmoticonEmoticon