April, bulan ke 4 dari 12 bulan yang ada dalam satu tahun. Dan
bulan ke-5 sebentar lagi juga akan datang. Dimana akhir dari semester 6,
Praktik Industri pun sudah menanti. But sampai detik ini aku masih belum
menerima surat balasan dari pihak Semen Gresik. Tapi sudah ketrima sih, kan aku
nitip sama temen ayahku. Cuma tinggal nunggu surat balasannya doang sih. Ya semoga
sesegera mungkin dibulan ini sudah ada balesannya. Jangan lama-lama, cukup
hanya nunggu balesan chat mu aja yang lama. Ini jangan ikutan lama juga please. Iya kamu…
Well, sekarang posisi sedang berada dikota asal, Tuban.
Berhubung kamis terakhir kuliah sementara jumat, sabtu, dan minggu tidak ada
kegiatan yang berarti. Besok sabtu juga mau ada acara keluarga dikota
kelahiran, Gresik. Banyak banget ya, dari kota asal sampai kota kelahiran
bahkan kota perantauan, Malang.
Kemarin pagi dimana saat aku mau pergi ke kampus. Saat sedang
memanaskan perasaan, eh bukan tapi memanaskan mesin motor. Aku melihat dari
kaca rumah tetangga, ternyata lampu motorku tewas tak berdaya dengan luka
menghitam seperti terbakar. Dan fix lampunya minta diganti.
Sebenernya sih Cuma lampu yang jarak jauh pada hari
sebelumnya yang gosong. Jadi aku biarin aja masih males buat ganti. Eh malah
kemarin pagi ikutan tewas lampu yang jarak dekat. Padahal aku kan siangnya akan
balik ke Tuban. Rencananya sih sehabis ngampus aku mau benerin dibengkel
terdekat. Eh tapi itu Cuma niatan belaka tanpa ada realisasi yang nyata.
Karena hari sudah siang, aku putuskan langsung berangkat
menuju kota Tuban tanpa terlebih dahulu aku memperbaiki lampu motorku. Sebenernya
sih was-was banget, karena anda patut was-was sebelum nonton was-was. Eh bukan,
tapi was-was ketilang gegara belum ganti lampu motor.
Pikirku sih gpp bakalan aman-aman aja meskipun lampuku mati.
Karena masih ada lampu kecil warna merah yang masih menyalah. Karena sepanjang
jalan dari Malang, Pasuran masih aman-aman aja. Yang artinya sebentar lagi
tepatnya selepas aku memasuki kota sidoarjo, mungkin 2 KM an kemudian ada
seonggok makhluk astral berpakaian hijau stabilo dengan memakai helm + masker. Ah
mungkin itu pengemis pikirku. Dan ternyata itu aparat jahannam yang tugasnya
sudah beralih menjadi petugas peminta-minta.
![]() |
Gambar (1) |
Dari kejauhan sepertinya motorku sudah dilihat dengan mata
piciknya. Dan memang benar, akhirnya itu aparat peminta-minta sepertinya akan
minta sumbangan dengan paksaan.
“Minggir mas minggir” seru seorang petugas peminta-minta.
Ya aku minggir lah, daripada kabur nanti malah kejar-kejar an udah kayak main GTA aja.
“Lampunya kenapa gak dinyalakan mas?” Tanya petugas yang sok bijak padahal bangsat.
“Barusan kebakar pak, tuh liat aja luka menghitam disekujur tubuhnya. Masih belum sempet ganti buru-buru mau balik rumah” tegasku pada oknum bangsat.
“Ya sama aja mas, coba saya lihat surat-suratnya” pinta oknum.
“Surat cinta apa surat kematian kagak sekalian?” enggghhh
“Silahkan masuk kedalam mas, jelaskan pada komandan”
Dan didalam pos yang kesannya seperti tempat melakukan
transaksi kotor jual beli harga diri.
Aku yang ngelihat, ternyata ada yang ketilang karena gak
bawa SIM, STNK dll. Aku pikir sih aku ngelanggar sih iya, tapi mau gimana lagi
orang dari sepanjang jalan tadi belum nemu bengkel yang pas. Ada tapi abal-abal
kan juga males buat ganti lampunya. Lagian tuh lampu mati bukan kehendakku,
tapi kehendak yang kuasa buat memanggil roh dan jiwa-jiwanya.
“Gimana-gimana bos? Apa pelanggarannya ?” Tanya seorang petugas yang kayaknya sih ini bosnya.
Aku sih mikir, ini polisi atau tukang jualan nasi ? nanya kayak begituan udah kayak “Gimana mas? Tadi makan apa aja ? lauknya apa ? minumnya apa ?”
Lah ini nilang malah bukannya ikut keluar tapi malah didalam pos. jelas banget kalau kerjaanya Cuma bagian kasir. Pfftttt hina banget. Gak sebanding dengan pangkat yang ada dibahu kalian bos. HINA !
“Lampu mati !” balesku dengan ketus.
“Oh rumahnya Jenu, langsung sidang ya” Omong kosong oknum yang jadi bos.
“Hallah pak kelamaan, rumahku jauh. Berapa wes ?” Tanyaku judes lagi.
“Yaudah sini 50rb.” Polisi itupun menjawab
“Lah pak, duitku tinggal segini” sambil aku bukain tuh dompetku.
“Kalau tidak ada 50rb yasudah sidang” jawabnya lagi tuh polisi.
“Oke, tunggu aku ke ATM” jawabku
“ATM mu apa ?” Polisi tersenyum sumringah mau dapat uang
“BNI” jawabku
“Yasudah disitu ada ATM” sambil menunjukkan arahnya
![]() |
Gambar (2) |
Ngggeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnggggggggggggggggg, bunyi motorku.
Setelah aku ke ATM dan menuju pos polisi itu lagi. Eh masih
aja tuh polisi yang bagian ngawasin mana yang ngelakuin kesalahan coba mau
nyegat gitu ditengah jalan sambil ngrentangin tangan udah kayak mau ngajakin
pelukan atau main titanic-titanic an. Nah lo pikir gue laki-laki apaan.
Langsung aja aku terobos dan gak banyak omong.
“Minggir-minggir” Seru polisi
“YO PAK ! AKU WES KETILANG ! APE MBAYAR” Sentakku
Polisi itupun terdiam, tersungkur dan tersipu malu.
“Ini pak, buruan mana SIM,STNKku” seruku sambil nyodorin duit 50rb
“Namanya siapa?” Tanya polisi
“Bahrul”
“Oh ini ini”
Langsung ambil motor, undurin motor ternyata belakangku ada
polisi. Bodo amat dah dia mau ketabrak motorku. Dia Cuma ngomong “eh eh eh”.
Bodo amat aku undurin terus tuh motor. Langsung aku gas dan pergi.
Daripada aku ketilang lagi, soalnya di Surabaya makin banyak
sekali oknum pengemis seperti itu. Malah lebih gilak lagi, disepanjang jalan
banyak banget oknum pakek baju ijo, helm an dan bercadar.
Akhirnya aku putuskan cari bengkel dan ketemu di sidoarjo
gak jauh dari tempatku ketilang tadi.
“Pak mau benerin lampu, bisa ?” tanyaku pada pekerja bengkel.
“Oh iya mas bisa” jawabnya
Yaudah akhirnya aku tunggu beberapa saat. Dan ada
bapak-bapak juga yang pada saat itu sedang memperbaiki motornya di bengkel itu
juga.
Dan akhirnya aku dan bapak-bapak itu ngborol, akupun cerita
tentang kejadian apa yang baru saja aku alami itu tadi. Menariknya aku
mendapati perkataan bapak itu
“Istri polisi tidak akan gugup kalau dompet suaminya ketinggalan, tapi akan gugup jika peluit suaminya yang ketinggalan”
Yang artinya sih, kalau dompet ketinggalan masih bisa cari
uang dijalan. Beda lagi kalau pelutinya yang ketinggalan. Gak bisa dah dapat
duit. Gimana mau dapat duit kalau peluitnya kagak ada. Kan jadi gak bisa
berhentiin orang kalau gitu. tapi sekarang sih gak perlu peluit juga bisa. Tinggal
rentangin kedua tangan. Terus senam deh ditengah jalan. Udah pakek helm,
bercadar pakek ijo-ijo lagi.
Ah sudahlahh ~ Lillah hitaalah aku gak ridho uangku meskipun
Cuma 50rb. Semoga Allah membalas orang-orang yang berbuat dzolim pada orang
lain.
Btw, ada kejadian yang berurusan dengan polisi juga. Aku sih
baru taunya tadi pagi gara-gara liat di instagram.
Jadi ceritanya ada Siswa SMA, anak-anak alay gitu. abis selesai ujian langsung corat coret baju. Kan sekarang kayaknya lulus gak lulusnya udah ga begitu takut. Karena bukan UNAS yang menjadi penentu lulus atau tidaknya seorang siswa.
Ya mungkin mereka pikir mereka akan lulus. Jadinya mereka
melakukan konvoi dengan corat-coret baju mereka. Naik mobil brohhh, mobil mak
bapaknya pasti.
Eh tiba-tiba mereka ditilang. Ada salah satu anak cewe yang
gak terima dia ditilang. Namanya Sonya Depari, coba aja cek di instagram. Hits
banget tuh anak. Langsung banyak akun klonningan dia.
Nah karena gak terima ditilang, tuh cewe akhirnya komat
kamit gak jelas sampai bawa-bawa nama seoarang jendral atau apalah itu pokok
petinggi polisi atau BNN lah bodo amat aku gak ngurus.
Dan akhirnya gimanapun aku gak tahu. Yang jelas, dilihat
dari peristiwa itu saja sudah jelas. Bahwa hukuman di negara kita ini tumpul
keatas tapi sangat lancip kebawah. Dimana orang yang memiliki jabatan tinggi,
hukum tidak mempan.
Dengan membawa embel-embel nama seorang petinggi sebagai
back nya. Aparat itupun serasa enggan atau senggan banget buat nilang. Dan itu
pun sudah pernah aku lihat secara langsung. Dimana temenku sendiri cukup
memperlihatkan foto ayahnya yang seorang polisi. Dia bebas dari jerat tilang
menilang.
Ah sudahlah, negara ini sepertinya banyak memiliki
orang-orang yang tidak bermoral. Dimana uang adalah segalanya. Sudah menjadi
rahasia umum juga, mau jabatan tinggi uanglah yang berbicara. Mau jadi polisi ?
tentunya ada uang dibelakangnya. Meskipun tidak semua seperti itu.
Dengan teori dimana uang saya harus kembali, disitulah
akibatnya timbul perilaku oknum-oknum bermental pengemis. Dengan meminta-meminta
uang yang bukan seharusnya dia lakukan karena bukan operasi resmi.
Kalau ini diteruskan sampai nanti, gimana generasi muda kita
? apakah akan terus seperti ini ? Negara kita bisa-bisa dijajah, dijajah dengan
orang kita sendiri. Mereka yang memiliki jabatan-jabatan. Persetan dengan
mereka.
Sumber gambar (1)
Sumber gambar (2)
Sumber gambar (1)
Sumber gambar (2)
gue dan teman gue juga baru beberapa minggu yg lalu ditilang. masalahnya tilangnya ngak merata.. main pilih seenak jidatnya polisi.
ReplyDeleteya begitulah aparat dinegara ini. Walaupun aku tahu tidak semuanya seperti itu :)
Deleteancem saja action cam rul amfuhhh
ReplyDeleteaku ga punya action cam :(
Deletebahruuul, aku juga pengen magang di gresik di petro.. tapi, yasudahlaaaah *edisicurhatsamabahrulsiapatausodaranyaadayangdipetrokimia*
ReplyDeletepadahal udah cerita lampunya mati, ngono gak dibenerin.
itu sih kamu juga salah rul, hehehe
jadiin pengalaman ya, kalo nunda-nunda pekerjaan itu gak baik :p
Hahahah iya sya aku yang salah nunda-nunda :( termasuk nunda punya momongan #eh
DeleteMiris sekali melihat kelakuan anak sekolah jaman sekarang, belum lulus sudah main corat2 kan belum tentu lulus, dari pada bajunya itu di corat2 mendingan di kasih aja sama tentangga atau saudara kan itu lebih baik dari pada corat2 tidak ada gunanya dan tidak ada untungnya.
ReplyDeleteYak tul hahaha
DeletePernah kena razia pas perjalanan ke Bandung eh tapi nggak jadi kerazia soalnya yang bawa motor bawa surat dan sim lengkap akhirnya polisi itu mengizinkan untuk melanjutkan perjalanan haha. Dewi fortuna sedang berpihak kepada kami waktu itu xD
ReplyDeletejelaslah --' kan lengkap
Deleteanu....
ReplyDeletemales dan nunda ganti lampu motor ujungnya begitu, apalagi kalo nunda skrip..........
he janganlahhh skripsi harus kelaar :(
DeleteSabar bang! Hahaha :))
ReplyDelete-jevonlevin.com
gue waktu itu pernah salah ambil jalur, kena tilang. Karena gue biasa naro duit di bawah jok kursi dan yang ada di dompet cuma goceng, ya udah gue kasih goceng, bapaknya awalnya nolak tapi mau gimana gue bilang cuma ada goceng. eh diambil gocengnya. Dia ga mikir kalo gue beneran cuma ada goceng, tiba-tiba ada apa gitu di jalan, gue ga punya duit sisa lagi. goceng kan lumayan buat naik angkot sekali jalan walau goceng jumlah yang gak bisa terlalu diandalkan sih. gilaaaa GOCEEEEENG gue diembat juga. parah!
ReplyDeleteTeladan buruk yang tak patut ditiru.. Ngomong-ngomong, gambar + coretan Rp 20 ribu di temboknya itu asli kah. (bukan photoshop)?
ReplyDelete