Edgar dan 2 Luka - Bahrul.com

Sunday, 4 May 2014

Edgar dan 2 Luka

“Bangs*t lu ya jadi cewe gak tau diri banget. Lu tuh sama aja kayak cewek-cewek yang pakek rok mini dipinggir jalan terus dibayar ! pergi loe sana, gue enek sama tingkah loe !” Kata-kata yang Edgar ucapi, sebelum dia memutuskan untuk pergi dari Putri kekasihnya yang sangt dia cintai. Tapi sayang, Edgar disia-siakan oleh wanita yang tidak tahu diri.

Ternyata dibalik semua perubahan sikap Putri beberapa hari ini adalah karena adanya masa lalunya dia yang datang kembali menawarkan racun yang sudah membuatnya lupa dan sekarang bersama Edgar. Tapi hanya dengan  kata “ Aku kangen kamu, kangen kita dulu bisa jalan bareng”. Ah bangs*t ! itu kata-kata yang sangat lumrah dikatakan saat orang tidak memiliki siapa –siapa setelah dia mencampakkan siapa-siapa yang dimilikinya dulu.

Karena rasa sayang Putri masih untuk masa lalunya itu, dia dengan mudah menerima kehadiran Bram kembali. Walaupun sekarang dia tahu, dia sudah memiliki Edgar. Tapi apa mau dikata, dia lebih memilih Bram yang kembali dari perantauan mencari selimut tetangga.

Edgar mengetahui semuanya dari perubahan tingkah Putri yang diberikan selama beberapa hari ini. Sampai ada yang bilang, ternyata dia kepergok ketemu dengan Bram disalah satu cafe disudutan kota Surabaya.

Putri memiliki sahabat, namanya Alel. Dia teman waktu SMP. Yang sekarang sedang duduk di bangku SMA. Dan sejak perpisahan kelas 9 itulah, dia tidak pernah bertemu lagi dengan Alel. Alel memutuskan untuk ikut kedua orang tuanya, yang sudah terlebih dahulu hidup dinegara tetanngga untuk mencari nafkah. Alel memutuskan untuk melanjutkan studynya di salah satu SMA yang ada di Malaysia. Sekolah yang masih ada dibawah naungan negara Indonesia dan berbasis bahasa indonesia.

Semenjak kejadian sore itu yang dipenuhi dengan segala caci maki dari Edgar. Semenjak itu pula hubungan Putri dan Edgar harus disudahi. Edgar yang tidak terima dengan perilaku dari Putri, lebih memilih untuk pergi daripada harus bertahan penuh dengan kedustaan.

Selama sebulan, mereka menjalin hubungan. Yang isinya hanya keributan. Itu karena perbedaan usia Edgar dengan Putri yang terpaut 2 Tahun. Selama bersama Putri pula lah dia mengenal Alel, sahabat dari Putri yang jauh disana ada ditanah orang lain.

Saat mengetahui kalau mereka berdua mengakhiri hubungannya, Alel mencoba bertanya kepada Edgar. Apa yang terjadi dan menyebabkan semua ini  terjadi. Hanya lewat chatting yang disediakan oleh salah satu sosial media yang lagi ngetrend. Mereka berdua memulai pembicaraan yang sebelumnya tidak pernah mereka berdua lakukan. Yang dulunya hanya sekedar tahu, sekedar chat saat ada Putri disampingnya.

“sabar ya mas, mungkin ini yang terbaik.” Kata penutup yang diberikan oleh Alel untuk Edgar yang sedang mengalami keputusasaan yang begitu mendalam. Kekecewaan yang menerpanya. Semakin membuatnya ada dijurang kehancuran. Entah apa yang dia pikirkan sehingga membuat dia layaknya orang gila saat berhadapan dengan CINTA

“Mas Pin km berapa?”. Sebuah task bar chatting muncul dibawah dengan isi pesan seperti itu. “Ini dek ********”.

Dari situlah mereka mulai sering berkomunikasi, ya hanya dengan sosial media mereka bisa bersua, tanpa tahu bagaimana rupa nya. Karena mereka berdua sama sekali belum pernah ditemukan untuk saling menatap kedua bola mata mereka.

Beberapa bulan setelah putus,  perbincangan yang awalnya hanya untuk menguatkan Edgar supaya bisa lebih kuat menghadapi dan menerima perpisahannya dengan Putri. Karena Putri sekarang telah bahagia dengan Bram. Laki-laki bangs*t yang datang menawarkan racun cinta. Tapi itulah cinta, Coklat rasa tai ayam !. kini berubah menjadi lebih jauh , lebih dekat. Mencoba mengenal kehidupan dan kepribadian Edgar. Mungkin Alel jatuh cinta.

Entahlah, yang Alel rasakan saat ini adalah kenyamanan yang diberikan oeh Edgar. Yang menganggap dirinya adalah adek. Karena usianya sama dengan  Putri, mantan kekasihnya. Mulai menanyakan “Sudah makan?, sudah sholat?” layaknya orang pacaran. Ya mungkin bisa dibilang sudah mulai menjurus menuju suatu kata, yaitu CINTA !

Mereka belum pernah ditemukan satu sama lain. Mungkin karena kekosongan yang sedang menghampiri mereka. Maka dengan mudahnya mereka berdua saling mengisi kekosongan itu. Dengan memberikan rasa yang sedikit lebih daripada seorang kakak dan adek.

“Mas, aku nyaman sama kamu.” Sebuah kata yang membuat Edgar langsung terhenyak seakan tidak yakin dengan apa yang barusan terjadi. Apa mungkin Alel akan mengkhianati sahabtnya ? apa memang ada sahabat yang busuk ?. Pertanyaan yang sangat mengganggu pikiran Edgar.
Tanpa menutupi kemunafikannya, Edgar harus mengakui. Bahwa dengan adanya Alel, dia bisa melupakan Putri yang telah pergi meninggalkannya. Tapi masih ada dalam benak Edgar, apa dia pantas jika dia ada hubungan lebih dari sekedar Teman bersama Alel?.

Putri yang sekarang sudah bahagia, kenapa harus Edgar memikirkan masalah etis atau tidak. “Dek, aku juga nyaman sama kamu”. Sebuah balasan kata yang mungkin akan menimbulkan sedikit tarikan tipis dibibir Alel.

Semenjak mereka mengutarakan perasaan masing-masing. Hubungan keduanya mulai lebih dekat. Mulai ada panggilan sayang untuk sebutan keduanya. Mulai saat itupula tidak disadari timbul rasa sayang. Yang muncul seketika tanpa ada keraguan. Tanpa ada pikiran etis atau tidak.

Jarak antara Edgar dan Alel sangat jauh. Edgar di Surabaya, sementara Alel ada di Malaysia di kota Selangor. Hanya lewat pesan singkat disebuah sosial media yang menghubungkan keduanya. Jarak yang begitu jauh, tapi tidak ada halangan untuk memisahkan keduanya. Serasa hanya 5Cm jarak antara mereka. Meskipun yang terjadi adalah ribuan Kilometer jarak yang memisahkan mereka.

Tapi rasa sayang yang ada didada ini, bisa terasakan meskipun jarak mereka berdua sangat jauh sekali. Disuatu malam, Edgar mengutarakan untuk lebih serius. Untuk meminta kejelasan status mereka berdua.

“Kamu mau jadi pacar aku?” .........  Kata yang tiba-tiba terucap.
“Apa kamu mau pacaran sama aku ? aku kan jauh ada disini. Aku juga gak bakalan jarang pulang. Setahun sekali itupun belum pasti”

Kata-kata yang tiba2 menciutkan nyalinya. Rasanya mungkin penolakan yang akan didapatkan.

“Apapun itu, rasa sayang ini tak akan mampu dihalangi. Meskipun jarak yang jauh membentang yang memisahkan kita”.

“yaudah jalani aja dulu”
4 kata yang menandakan hubungan yang semakin jelas antara keduanya.

Seminggu, ya hanya seminggu mereka menjalin hubungan. Alel memutuskan mengakhirinya, Edgar. Lagi lagi harus merasakan kepahitan. Apa ini rencana Alel sama Putri? Sebuah pertanyaan besar yang lagi-lagi datang difikirannya.
Kalau memang iya, mungkin Edgar akan membenci mereka berdua.

“maaf aku gak enak sama Putri, aku takut dia sakit hati”
‘Persetan lu ! anjing ! bangs*t lu ! sama aja ! murahan !”


Cekcok yang gak abis-abis. Sampai obrolan di BBM tiba-tiba menjadi silang merah. Mengakhiri obrolan mereka saat itu juga !

4 comments

  1. dalem banget ceritanya. sakit ya jadi Edgar, cuma ya itu harus terhambat sama yang namanya perasaan persahabatan apalagi persahabatan anak cewe. nice story! like it :3

    ReplyDelete
  2. gue suka kata-kata bangs*tnya itu :v www.seountukblogger.tk

    ReplyDelete
  3. Ini fiksi kan? Kasihan si Edgar kalo beneran nyata

    ReplyDelete
  4. boleh saya ngetawain?

    mendadak inget kata Ti Pat Kay... sejak dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir.

    ReplyDelete

Hanya ada beberapa syarat buat komentar :
1. No Sara
2. No Link Aktif
3. No-mor HP atau Pin BB juga boleh
Yang point ketiga exc cowo tidak dianjurkan
EmoticonEmoticon