Kalau kita berbicara mengenai cinta, orang akan mendadak
berubah menjadi orang yang berbeda. Terkadang mendadak goblok. Bukan karena
kebanyakan micin, masako ataupun royco. Tapi memang cinta dapat dengan mudahnya
membuat orang tersebut menjadi sosok yang berbeda.
Mari kita bicarakan hal ini lebih jauh, masuk dan akhirnya
keluar didalam. Maaf lupa aku tidak mencabutnya.
Aku memiliki dua teman, mereka berdua teman masa kecilku dan
hingga masa sekarang masih menjadi teman. Ya, meskipun hanya berteman di
facebook ataupun instagram. Karena teman sekarang hanyalah sebuah status. Pacaran
pun hanya status, coba saja kalian tengok di facebook. Lihat dan temukan status
masing-masing orang.
Ada yang dengan gamblangnya status “Lajang” atau bahkan yang
ekstrim lagi “Open a Relationship”.
Kebanyakan orang belum paham apa itu “Open
a Relationship”. Dan ini salah kaprah, bahkan aku salah satunya yang tau
hanya berdasarkan google. But coba kita perjelas sejenak, jangan setidak enak.
Open relationship sejatinya memiliki arti hubungan yang
terbuka. Buka baju, beha bahkan celana dalam. Terbuka dalam hal ini adalah
kalian bebas berhubungan dengan siapapun. Misal, Aku punya hubungan dengan si
A. aku bisa dengan mudahnya memiliki hubungan dengan si B. yang perlu digaris
bawahi, atau garis apalah terserah. Si A tidak memiliki hak untuk marah,
melarang ataupun menggaris bawahi aku yang memiliki hubungan dengan si B. tapi
kalau mau join threesome boleha lah. Enghhh.
Sudah bisa di pahami bukan? Kalau kurang jelas coba dilepas
dulu bajunya biar kelihatan jelas.
Kita kembali lagi membicarakan kedua teman di masa kecilku
yang sekarang sudah beranjak tua dan menjadi dewasa.
Mereka sama-sama memiliki abjad yang sama di huruf pertama
dari nama mereka. Mereka juga hampir sama orang yang memiliki ambisi bahkan
mereka pula orang yang pernah ada di perasaanku.
Dulu… sekarang udah enggak. Kalau
kalian baca, please udah lama banget.
Sebut saja temanku ini Mawar dan Bunga. Sekarang mereka
memiliki perbedaan yang berlawanan. Dulu waktu masih kecil menurutku mereka
memiliki beberapa kesamaan. Tapi menjelang ajal, eh menjelang SMA mereka mulai
berbeda hingga sampai sekarang sangat berbeda satu sama lain.
Dulu mereka memiliki komitmen untuk tidak “PACARAN”, tapi
hanya satu diantara mereka yang komitmennya berhasil hingga sah. Tapi gatau
juga kalau selama sebelum sah juga pacaran, kan aku gak berhak tau pula.
Hahahha. Tapi si Bunga gak pernah ekspose si Doi ke halayak ramai. Sekalinya dikenalkan
ke halayak ramai ya pas nikahnya dia.
Nah si Mawar nih yang melenceng. Komitmennya dia gak
terpegang erat, mungkin talinya kendor. Kebanyakan ditarik cowo sih.
Perbincangan yang flat:
“Aku punya pacar”. Itu perkataan di sela-sela kita ngobrol
santai ketika momen balas-membalas moment di Instagram, kalau gak salah.
“Haa??” Serius, aku kayak lagi kehujanan tapi matahari lagi
gencar-gencarnya memanaskan tubuh dan bumi. Sama halnya kayak orang lagi udah
enak-enaknya eh si cowo keluar duluan. Sebel deh. Eh tapi aku gak sebel kalau
untuk yang satu ini ya. Cuma heran aja, tiba-tiba dia ngomong begitu.
“Iya aku punya pacar” Jawab Bunga.
“Lahh….” Dan aku masih kayak orang goblok yang kebingungan.
Kenapa? Soalnya dia itu kok bisa sampe pacaran sih, katanya
mau halal sampe sah. Makanya heran aja. Toh dia juga setauku imannya kuat deh, hafal
beberapa juz, sempat pula jadi santri semasa SMA hingga kuliah. Tapi lulus
kuliah sarjana eh sekarang pacaran. Please deh, buyar semua hal baik yang ada
di kepalaku.
“Sejak kapan” Aku coba lontarkan pertanyaan yang mungkin ini
juga gak penting banget.
“Baru sih, baru kemarin beberapa hari yang lalu” jawab
singkat dan mungkin dia mikir kenapa Bahrul ini nanyanya gini banget ya.
“Siapa sih, kok tumben mau pacaran. Biasanya deket biasa deh
kamu” Masih terheran-heran.
“Nih akun Instagramnya @pacarkusayang, coba check” dia malah
nyodorin akun IG.
“Siapa sih, gak santri?” Pertanyaan selanjutnya yang gak
penting banget juga. Mau dia santri kek atau astronot lah yak urusan dia sih
ya. Apa aku aja yang kepo? Hahaha ya soalnya aneh aja. Laki-laki mana sih yang
bikin ini anak yakin banget buat pacaran.
“Iya emang gak santri sih, tapi mau gimana lagi aku yakin
sama dia” Jawabnya panjang berusaha memaparkan betapa positifnya laki-lakinya
sekarang.
Baru juga 4 bulan yang lalu aku sama Bunga ketemu di
Bandung. Kayaknya selagi itu belum kenal deket banget deh. Tapi gatau juga sih.
Yasudahlah itu pilihan. Aku sebagai sahabat hanya bisa
mendoakan semoga apa yang kamu lakukan akan baik-baik saja. But, kamu itu
bukannya progress nikah masih lama? Tapi yasudahlah, kita lihat saja bagaimana
kedepannya. Untuk sekarang ini tarafnya masih dalam taraf yang awal. Taraf dimana
alay-nya berlebihan sangat-sangat berlebihan. Mari kita paparkan, sukur-sukur
dia baca dan akhirnya blokir semua akunku. Hahahah kabur.
Apa yang aku ucapkan di awal tulisan ini adalah benar
adanya. Terjadi sama persis dengan apa yang Bunga alami sekarang ini. Dimana dia
berubah menjadi sosok yang berbeda, sosok yang sama sekali bukan dia yang aku
kenal. Bahkan itu mungkin aku yang dulu, ketika aku memiliki orang yang
terkasih. Dan dulu dia bilang “Gak usah alay” so, sekarang dia. Makan tuh makan
cinta, yakin lama? Minum jamu kuat biar tahan lama.
Kedua temanku ini akhirnya memiliki kesamaan lagi tapi dalam
konteks yang berbeda situasinya. Kenapa?
- Bunga adalah sosok yang baru pertama ini menyatakan dirinya pacaran.
- Mawar adalah sosok yang baru pertama kali ini menyatakan ini adalah laki-lakiku, tapi ini adalah laki-laki halalnya. Baru menikah beberapa bulan yang lalu.
Dua hal yang sama adalah ini semua pertama kalinya untuk
mereka, dan you know lah mereka pertama menjadi alay yang keterlaluan. Berhubung
aku teman yang baik, aku hanya bisa memaklumi. Karena akupun pernah merasakan
apa yang mereka rasakan sekarang ini. Tapi telat. Ha ha ha.
Aku Cuma pengen bisikin di telinga mereka “Woi rek, aku udah
pernah” sambil mendesah.
Awal aku pacaran adalah jaman SMP, dulu masih belum banyak
sosial media. Friendster doang apa ya waktu itu. Jadi untuk menjadi alay di
dunia maya masih belum bisa banyak aku lakukan. berbeda dengan sekarang. Dengan
mudahnya post sana sini kemesraan atau kebersamaan dengan orang terkasih. Dan ini
yang terjadi dengan kedua temanku ini. Mereka berlomba-lomba membagikan
kebersamaan mereka dengan pasangan mereka. Sementara aku? Ya kalian taulah apa
yang aku bagikan.
Gambar gelap hitam pekat, back sound lagunya Payung Teduh “Untuk
perempuan yang sedang dalam pelukkan” tak lupa diberikan sentuhan sedikit
tulisan yang menggambarkan kondisi teraktual hati yang rapuh. Sedih bukan?
Bunga dan Mawar setiap waktu sepertinya isi snapgramnya
pasti ada keterkaitan dengan pasangan mereka. Ya mungkin si Mawar udah fix lah
ya, kan udah nikah. Mau se-alay apapun mah bebas, tapi tetap dikontrol biar
orang-orang kayak aku gak semakin rapuh aja ya. Ha ha ha.
But, Bunga. Ayolah sayang, kamu tentunya lebih tau. Bahkan selama
ini selalu aku ceritakan kan betapa rumitnya aku dengan pasangan-pasanganku
yang tak pernah berhasil dalam menjalin sebuah hubungan “pacaran”.
Apa kamu gak memikirkan nantinya jika memang hubungan kalian
tidak berhasil mau dikemanakan snapgramnya? Udah jadi histroy loh, sekarang ada
fitur history snap soalnya. Wkawkwk.
So far, aku mendoakan yang terbaik untuk teman-temanku. Apalagi
Bunga, orang yang banyak berperan dalam hidupku. Sosok yang ada di balik layar
ketika aku memiliki hubungan dengan seseorang. Tapi menjadi sosok yang utama
ketika aku terpuruk dan ada dibawah. Kamu sih diatas terus, kan capek. Gantian.
Pacaran memang bisa membuat orang menjadi alay.
Tai kucing rasa coklat
Say, yuk maksiat.
Udah dulu ye, besok kita bahas beberapa tentang media
sosial.