Akibat dari pacaran - Bahrul.com

Saturday, 7 April 2018

Akibat dari pacaran

Selamat malam minggu. Mungkin malam minggu yang kesekian kalinya aku menghabiskan waktu dengan suara radio dan tentunya pesan-pesan darimu. Pesan bahwa aku harus ingat kalau dirimu bukan lagi milikku. Sudahlah.

Kalau kita berbicara mengenai cinta, orang akan mendadak berubah menjadi orang yang berbeda. Terkadang mendadak goblok. Bukan karena kebanyakan micin, masako ataupun royco. Tapi memang cinta dapat dengan mudahnya membuat orang tersebut menjadi sosok yang berbeda.

Mari kita bicarakan hal ini lebih jauh, masuk dan akhirnya keluar didalam. Maaf lupa aku tidak mencabutnya.


Aku memiliki dua teman, mereka berdua teman masa kecilku dan hingga masa sekarang masih menjadi teman. Ya, meskipun hanya berteman di facebook ataupun instagram. Karena teman sekarang hanyalah sebuah status. Pacaran pun hanya status, coba saja kalian tengok di facebook. Lihat dan temukan status masing-masing orang.

Ada yang dengan gamblangnya status “Lajang” atau bahkan yang ekstrim lagi “Open a Relationship”. Kebanyakan orang belum paham apa itu “Open a Relationship”. Dan ini salah kaprah, bahkan aku salah satunya yang tau hanya berdasarkan google. But coba kita perjelas sejenak, jangan setidak enak.

Open relationship sejatinya memiliki arti hubungan yang terbuka. Buka baju, beha bahkan celana dalam. Terbuka dalam hal ini adalah kalian bebas berhubungan dengan siapapun. Misal, Aku punya hubungan dengan si A. aku bisa dengan mudahnya memiliki hubungan dengan si B. yang perlu digaris bawahi, atau garis apalah terserah. Si A tidak memiliki hak untuk marah, melarang ataupun menggaris bawahi aku yang memiliki hubungan dengan si B. tapi kalau mau join threesome boleha lah. Enghhh.

Sudah bisa di pahami bukan? Kalau kurang jelas coba dilepas dulu bajunya biar kelihatan jelas.
Kita kembali lagi membicarakan kedua teman di masa kecilku yang sekarang sudah beranjak tua dan menjadi dewasa.

Mereka sama-sama memiliki abjad yang sama di huruf pertama dari nama mereka. Mereka juga hampir sama orang yang memiliki ambisi bahkan mereka pula orang yang pernah ada di perasaanku. 
Dulu… sekarang udah enggak. Kalau kalian baca, please udah lama banget.

Sebut saja temanku ini Mawar dan Bunga. Sekarang mereka memiliki perbedaan yang berlawanan. Dulu waktu masih kecil menurutku mereka memiliki beberapa kesamaan. Tapi menjelang ajal, eh menjelang SMA mereka mulai berbeda hingga sampai sekarang sangat berbeda satu sama lain.

Dulu mereka memiliki komitmen untuk tidak “PACARAN”, tapi hanya satu diantara mereka yang komitmennya berhasil hingga sah. Tapi gatau juga kalau selama sebelum sah juga pacaran, kan aku gak berhak tau pula. Hahahha. Tapi si Bunga gak pernah ekspose si Doi ke halayak ramai. Sekalinya dikenalkan ke halayak ramai ya pas nikahnya dia.

Nah si Mawar nih yang melenceng. Komitmennya dia gak terpegang erat, mungkin talinya kendor. Kebanyakan ditarik cowo sih.
Perbincangan yang flat:

“Aku punya pacar”. Itu perkataan di sela-sela kita ngobrol santai ketika momen balas-membalas moment di Instagram, kalau gak salah.

“Haa??” Serius, aku kayak lagi kehujanan tapi matahari lagi gencar-gencarnya memanaskan tubuh dan bumi. Sama halnya kayak orang lagi udah enak-enaknya eh si cowo keluar duluan. Sebel deh. Eh tapi aku gak sebel kalau untuk yang satu ini ya. Cuma heran aja, tiba-tiba dia ngomong begitu.

“Iya aku punya pacar” Jawab Bunga.

“Lahh….” Dan aku masih kayak orang goblok yang kebingungan.

Kenapa? Soalnya dia itu kok bisa sampe pacaran sih, katanya mau halal sampe sah. Makanya heran aja. Toh dia juga setauku imannya kuat deh, hafal beberapa juz, sempat pula jadi santri semasa SMA hingga kuliah. Tapi lulus kuliah sarjana eh sekarang pacaran. Please deh, buyar semua hal baik yang ada di kepalaku.

“Sejak kapan” Aku coba lontarkan pertanyaan yang mungkin ini juga gak penting banget.

“Baru sih, baru kemarin beberapa hari yang lalu” jawab singkat dan mungkin dia mikir kenapa Bahrul ini nanyanya gini banget ya.

“Siapa sih, kok tumben mau pacaran. Biasanya deket biasa deh kamu” Masih terheran-heran.

“Nih akun Instagramnya @pacarkusayang, coba check” dia malah nyodorin akun IG.

“Siapa sih, gak santri?” Pertanyaan selanjutnya yang gak penting banget juga. Mau dia santri kek atau astronot lah yak urusan dia sih ya. Apa aku aja yang kepo? Hahaha ya soalnya aneh aja. Laki-laki mana sih yang bikin ini anak yakin banget buat pacaran.

“Iya emang gak santri sih, tapi mau gimana lagi aku yakin sama dia” Jawabnya panjang berusaha memaparkan betapa positifnya laki-lakinya sekarang.

Baru juga 4 bulan yang lalu aku sama Bunga ketemu di Bandung. Kayaknya selagi itu belum kenal deket banget deh. Tapi gatau juga sih.

Yasudahlah itu pilihan. Aku sebagai sahabat hanya bisa mendoakan semoga apa yang kamu lakukan akan baik-baik saja. But, kamu itu bukannya progress nikah masih lama? Tapi yasudahlah, kita lihat saja bagaimana kedepannya. Untuk sekarang ini tarafnya masih dalam taraf yang awal. Taraf dimana alay-nya berlebihan sangat-sangat berlebihan. Mari kita paparkan, sukur-sukur dia baca dan akhirnya blokir semua akunku. Hahahah kabur.

Apa yang aku ucapkan di awal tulisan ini adalah benar adanya. Terjadi sama persis dengan apa yang Bunga alami sekarang ini. Dimana dia berubah menjadi sosok yang berbeda, sosok yang sama sekali bukan dia yang aku kenal. Bahkan itu mungkin aku yang dulu, ketika aku memiliki orang yang terkasih. Dan dulu dia bilang “Gak usah alay” so, sekarang dia. Makan tuh makan cinta, yakin lama? Minum jamu kuat biar tahan lama.

Kedua temanku ini akhirnya memiliki kesamaan lagi tapi dalam konteks yang berbeda situasinya. Kenapa?
  1. Bunga adalah sosok yang baru pertama ini menyatakan dirinya pacaran.
  2. Mawar adalah sosok yang baru pertama kali ini menyatakan ini adalah laki-lakiku, tapi ini adalah laki-laki halalnya. Baru menikah beberapa bulan yang lalu.

Dua hal yang sama adalah ini semua pertama kalinya untuk mereka, dan you know lah mereka pertama menjadi alay yang keterlaluan. Berhubung aku teman yang baik, aku hanya bisa memaklumi. Karena akupun pernah merasakan apa yang mereka rasakan sekarang ini. Tapi telat. Ha ha ha.


Aku Cuma pengen bisikin di telinga mereka “Woi rek, aku udah pernah” sambil mendesah.

Awal aku pacaran adalah jaman SMP, dulu masih belum banyak sosial media. Friendster doang apa ya waktu itu. Jadi untuk menjadi alay di dunia maya masih belum bisa banyak aku lakukan. berbeda dengan sekarang. Dengan mudahnya post sana sini kemesraan atau kebersamaan dengan orang terkasih. Dan ini yang terjadi dengan kedua temanku ini. Mereka berlomba-lomba membagikan kebersamaan mereka dengan pasangan mereka. Sementara aku? Ya kalian taulah apa yang aku bagikan.

Gambar gelap hitam pekat, back sound lagunya Payung Teduh “Untuk perempuan yang sedang dalam pelukkan” tak lupa diberikan sentuhan sedikit tulisan yang menggambarkan kondisi teraktual hati yang rapuh. Sedih bukan?

Bunga dan Mawar setiap waktu sepertinya isi snapgramnya pasti ada keterkaitan dengan pasangan mereka. Ya mungkin si Mawar udah fix lah ya, kan udah nikah. Mau se-alay apapun mah bebas, tapi tetap dikontrol biar orang-orang kayak aku gak semakin rapuh aja ya. Ha ha ha.

But, Bunga. Ayolah sayang, kamu tentunya lebih tau. Bahkan selama ini selalu aku ceritakan kan betapa rumitnya aku dengan pasangan-pasanganku yang tak pernah berhasil dalam menjalin sebuah hubungan “pacaran”.

Apa kamu gak memikirkan nantinya jika memang hubungan kalian tidak berhasil mau dikemanakan snapgramnya? Udah jadi histroy loh, sekarang ada fitur history snap soalnya. Wkawkwk.

So far, aku mendoakan yang terbaik untuk teman-temanku. Apalagi Bunga, orang yang banyak berperan dalam hidupku. Sosok yang ada di balik layar ketika aku memiliki hubungan dengan seseorang. Tapi menjadi sosok yang utama ketika aku terpuruk dan ada dibawah. Kamu sih diatas terus, kan capek. Gantian.

Pacaran memang bisa membuat orang menjadi alay.

Tai kucing rasa coklat
Say, yuk maksiat.

Udah dulu ye, besok kita bahas beberapa tentang media sosial.


Comments

Hanya ada beberapa syarat buat komentar :
1. No Sara
2. No Link Aktif
3. No-mor HP atau Pin BB juga boleh
Yang point ketiga exc cowo tidak dianjurkan
EmoticonEmoticon