Fotolovers, instagramlovers, bahrulovers atau overlovers ah
bodo amat itu.
Foto memang menjadi hal yang bisa dikatakan adalah barang
wajib, eh tapi foto itu barang atau apa sih. Oke, kita umpakan foto sebagai “hal”
the meaning is something, not “hal”
yang biasanya orang indonesia mengartikan sebagai halaman. Sedangkan mantan aku
anggap sebagai orang yang luar biasa datang dalam kehidupanku dengan mengemban
tugas berat untuk mengajarkanku arti cinta, arti perjuangan, arti ena-ena
bahkan arti sebuah kebohongan. Dan yang lebih parah kadang ada yang ngajarin
buat kesurupan. Please, that’s fucking
attitude.
Berbicara mengenai hal, maka kita akan membahas hal sebagai
foto. Sedangkan mantan adalah orang yang luar biasa datang dalam kehidupanku
dengan mengemban tugas berat untuk mengajarkanku arti cinta, arti perjuangan,
arti ena-ena bahkan arti sebuah kebohongan. Dan yang lebih parah kadang ada
yang ngajarin buat kesurupan. Please,
that’s fucking attitude.
Setelah mbulet dengan dua hal diatas, pada intinya aku mau
membahas mengenai Foto. Bukan mantan, nanti keseringan dibahas dianya senang
serta gembira dan suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Itu adalah
dasadharma pramuka yang ke-8. Bener gak sih? Aku sudah lupa, dulu sih jaman
SD-SMP aku jago banget kalau suruh baca begituan. Tinggal buka SAKU. Apa ya
singkatannya SAKU. Aku juga lupa. Lalu Mantan? Aku pun sudah lupa. Ada yang
tahu singkatan dari MANTAN? Kalau gak salah sih artinya Manusia ANak seTAN. Ya bisa
jadi kayakanya. Ada yang gak setuju? Mungkin kalian setuju dengan opini yang
pertama kali di tulisan ini? Yes, that’s
youre choice to definition about ex.
Foto memang menjadi bagian yang tidak dapat dikesampingkan
kayak oli samping. Karena motor yang gak pakek oli samping ya lama-lama bakal
bego dijalanan. Palingan ya mesinnya soak. Iya gak sih? Oli kan penting. Nah Foto
kali ini dapat disamakan dengan oli samping. Foto jangan disamakan dengan
mantan. Karena mantan itu gak penting. Setuju?
Eh tapi, mantan gak selamanya menjadi Manusia anak setan. Kadang
mantan adalah orang yang luar biasa datang dalam kehidupanku dengan mengemban
tugas berat untuk mengajarkanku arti cinta, arti perjuangan, arti ena-ena
bahkan arti sebuah kebohongan. Dan yang lebih parah kadang ada yang ngajarin
buat kesurupan. Please, that’s fucking
attitude.
Nah kan, malah balik lagi… kalau kalian menemukan lagi
kata-kata itu dan tetep kalian baca tulisan ini, artinya kalian sudah kena tipu
sama tulisan gak jelas. Alangkah baiknya sebelum terjadi kejadian hal-hal yang
tidak diinginkan seperti kesurupan dan lain sebagainya langsung di close aja.
Fenomena yang terjadi saat ini menurut badan meterologi dan
geofisika dalam penelitiannya yang dilakukan baru-baru ini didapatkan bahwasannya
ketika didalam suatu objek wisata, mulai dari wisata yang edukatif, maupun yang
hura-hura sampe edukatif yang negatif pun kamera adalah senjata mematikan yang
wajib digenggam. Coba deh kalian gak genggam kamera atau handphone. Mungkin jatuh atau kalau gak diambil orang.
Orang rela jauh-jauh naik gunung terus sampai puncaknya dan
akhirnya keluar juga dan lemas. Lalu mereka melakukan kebiasaan selfie atau
bahkan live instagram. Tak jarang pula mereka mengambil foto
sebanyak-banyaknya. Sudah seperti mereka menemukan emas satu peti dan ingin
mengambil semuanya. Tapi aku yakin, kalau mereka menemukan emas satu peti gak
mungkin dia foto-foto dan live. Mungkin
langsung memilih diam dan membisu. Pura-pura bego, atau kesurupan maklampir
gunung merapi.
Pada dasarnya mereka-mereka para fotolovers menginginkan
agar foto yang mereka dapatkan adalah bernilai tinggi. Dalam hal ini adalah ada
yang bernilai berupa uang, atau bahkan hanya berupa love dari teman seantero sosial media. Mendapatkan pujian berupa
komentar yang datang berjuta-juta. Itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Tapi
balik lagi.
Tengok deh ada orang yang gak usah susah-susah keluarin uang
banyak untuk trip ke tempat-tempat yang awesome
aja udah banyak yang dapatkan love. Cukup
mengeluarkan tetek sebelah bahkan dua-duanya aja cukup. Pasti love mengalir
deras, keringatpun juga ikut mengalir deras hingga tak terasa menjadikanku
basah.
Ngomongin love,
ada aja orang yang gila love. Kalau orang
dulu mah gila hormat tinggal bawa bendera merah putih aja udah cukup, pasti orang-orang
akan hormat dengan sendirinya. Nah kalau love,
ya itu tadi. Bikin aja foto viral yang vital.
Untuk mereka yang gila love,
kadang mereka komentar gini
“Like foto gw ya, nanti gw like back”
Aku cuma mikir gini aja, itu orang gak capek apa ngomen
satu-satu IG orang? Okelah meskipun tinggal copas nih, tapi untuk copas juga
butuh energi. Energi gerakin jempol kekanan dan kekiri, maju dan mundur.
Ada juga caranya dengan menambahkan hastag #. Misal #likeforlike #like #hitsmalang #vscosam
#likedongom #ayolahom #ahomahom #terusommasukin #udahomsakit #ahhhhh
Bodo amat …
Dulu, awal aku punya instagram aku kira hastag# adalah untuk
memberikan bahwa ini adalah momen ini itu. Misalnya saja dulu aku kasih hastag #mesin. Karena pas itu aku foto
beberapa bagian dari mesin. Makanya aku kasih hastag# gitu. tapi masih masuk akal kan ya, kalau gak
masuk coba masukin pelan-pelan biar gak sakit atau perih.
Dulu, awal punya pacar juga gitu, aku kira dia baik eh
ternyata dia adalah orang yang luar biasa datang dalam kehidupanku dengan
mengemban tugas berat untuk mengajarkanku arti cinta, arti perjuangan, arti
ena-ena bahkan arti sebuah kebohongan. Dan yang lebih parah kadang ada yang
ngajarin buat kesurupan. Please, that’s
fucking attitude.
Sebenarnya nih ya, gak perlu itu semua. Kalian tahu gak sih
hukum timbal balik? Dimana kadang diatas kadang dibawah. Kalau capek biasanya
gantian. Ada baik ada buruk. Pokoknya gitu wes ya.
Nah untuk mendapatkan love,
gak perlu kalian lakukan hal-hal diatas. But terserah kalian, itu hak kalian. Pada
dasarnya nih dari beberapa paham yang aku baca sebagai berikut.
Bismillahhirrohmanirrohim…
Yang artinya “Orang baik akan mendapatkan orang yang baik
pula, sedangkan orang buruk akan mendapatkan orang yang buruk pula”
Bisa digaris bawahi atau garis atas juga boleh.
Kalau mau dapat x ya harus menjadi x. Nah kalau mau
mendapatkan love banyak tentunya kita
harus sering-sering love orang lain. Dengan
sendirinya maka orang lain akan menghormati kalian. Memberikan love dengan Cuma-Cuma. Tapi ingat,
jangan love sembarangan. Misal ngelove foto xxx. Please jangan, karena kalian akan ketahuan hahah. Kan di IG bisa
lihat post yang kalian sukai itu dilihat
orang lain. Misal kamu menyukai foto ini dan itu.
Makanya gak perlu pula kalian beli followers lah, beli love
lah. Yaelah, gitu amat. Demi sebuah apa coba? Mending juga beliin stiker line,
lucu-lucu loh (bukan endorse).
Gak perlu juga followers banyak, tapi yang like dikit. Mungkin
itu fake followers. Ada tuh yang
teman sampe seribu tiga eh yang love Cuma
70-an. jadul banget yak. Nah aku followers
Cuma 7xx yang love Cuma 150 an
keatas. Pilih mana? Ada juga yang Cuma 400 temannya tapi yang love 300 an. Hahaha.
Yawes, intinya gitu. Bijaklah dalam hal love. Karena love kadang
bikin baper.
Bahrul apa kabar? hehehehee
ReplyDeleteih aku juga bingung sama yg ngomen like foto aku wkwkw
sebenernya kan di instagram berbagi foto untuk berbagi momen haha
btw aku juga suka beli stiker line yg sachet yg 2400an wkwkw
Hahaha relatable banget nih artikel :)). Kalo mau dilove harus sering ngelove juga. Gokil!
ReplyDeleteSalam, jevonlevin.com