Hai, Februari. Kurasa ini akhir
dari semuanya.
Januari lalu Februari. Ah aku
rasa cepat sekali semua ini berlalu. Kamu? Baik kan? Hehhee syukur lah.
Februari, terima kasih semua
berakhir. Kuliahku berakhir, Skripsi, Perancangan, Laporan magang. Terima kasih
untuk semuanya termasuk kamu. Aku belajar banyak. Aku yakin semua ada hal indah
dibelakang kejadian ini.
Skripsi, aku rasa ini sesuatu hal
yang lebih menakutkan dari pada titit mau disunat. Ngilu rasanya kalau
dibayangkan. Coba dirasakan aja. Lakukan dengan senang hati. Perlahan tapi
pasti, semua akan berakhir.
Oh ya, kalau mau ambil skripsi
sebaiknya ambil yang benar-benar kalian bisa. Jangan sok-sok an ambil judul
keren tapi realisitisnya mustahil bahkan susah untuk terealisasi. Itu hanya
akan menyusahkan dirimu sendiri. Sama halnya dengan kalian mencintai seseorang
tapi dianya enggak mencintaimu sama sekali. Atau dengan kepura-puraan dia yang
mencintaimu. Atau ada lagi yang mengatakan dia mencoba. Atau ada lagi yang dia
kesurupan. Duh ini repot seriusan deh, kalian pacaran sama arwah penasaran yang
ada didalam jiwa raganya hahha. Ini hati bukan kelinci percobaan. Duh baper.
Now, tinggal nunggu wisuda.
Bolehlah sambil cari kerja.
Dikampusku, wisuda hanya
dilakukan selama 3 kali dalam satu tahun. Aku rasa ini benar-benar kurang.
Ditambah lagi dengan jarak yang begitu jauh dari wisuda pertama ke kedua. Hanya
wisuda kedua ke ketigalah yang dekat. Ya begitulah kalau orang kedua dan
ketiga. Deket banget sampe-sampe yang pertama gatau kalau dia sedang
dibego-begoin dibelakangnya selama ini.
Well…
Aku lulus dengan gelar S.Pd.T.
gelar ini dimiliki bagi orang-orang yang menempuh pendidikan jenjang tinggi di jurusan
pendidikan kejuruan. Jadi agak berbeda dengan gelar bagi orang yang menempuh
kependidikan yaitu hanya S.Pd.
Didalam lubuk hati yang terdalam,
gak ada kepinginan buat jadi guru. Tapi aku tidak mau sok-sok an menolak. Jika
ini sudah jalan hidupku, mau tidak mau harus aku terima. Itu sebabnya aku tidak
berani mengatakan aku tidak mau menjadi seorang guru. Tapi aku mencoba untuk
menjadi “murtad” keluar dari pakem untuk bekerja menjadi orang non guru.
Hahaha…
Beralih dari masalah kuliah. Rasanya
4 tahun waktu yang cukup untuk berurusan dengan bangku kuliah. Dosen, tugas,
TA, apalah banyak pokoknya.
Aku mau sedikit bahas masalah
Zodiak.
Zodiak kalian apa? Aquarius?
Aquarium? Atau Aquagelas? Botol atau galon?
Aku Sagitarius. Entah ini nama
dari mana bisa muncul sagitarius. Kenapa gak sagitartuarhomairama? Entahlah.
Nah kemarin sempet nih ada salah
satu temen di twitter yang kebetulan dia salah satu aktivis kaum-kaum galau
kayak aku. Yang selalu meretweet kata-kata bijak, galau, motivasi sampai kata-kata
gak jelas yang bahas teteknya awkarin yang judulnya bad ass. Atau kalau kata
siapa kemarin salah satu anak vlog yutup yang mengartikan bad ass adalah PANTAT
BURIKAN. Bodo amat, aku gak mau bahas teteknya awkarin.
Zodiak dalam agamaku dilarang. Kenapa?
Karena dianggap sebagai salah satu menyekutukan Tuhan dengan mempercayai
ramalan-ramalan. Tapi tolong, jangan tanyakan aku bagaimana Hadist atau Firman
Allah tentang zodiak. Karena dalam Al-Quran gak mungkin ada kata-kata wala
alzodiakun fii musrikin. Itu tidak mungkin… coba kalian tanyakan pada ustad
disekitar rumah kalian. Kalau gak gitu ntar deh aku tanyain Ayahku yang
kebetulan paham masalah beginian. Maklum ayahku bekas peramal zodiak di
koran-koran. Enggh bukan..
Aku gatau darimana rumus
pembagian zodiak ini didapatkan. Kebetulan aku lahir di bulan desember tanggal
20. Nah kalau aja aku dilahirkan tanggal 21 apa 22 gitu ya aku lupa batasan
zodiaknya. Udah jadi zodiak lain dah aku.
Kebetulan aku masuk dalam
kategori manusia ganteng berzodiak Sagitarius.
Tapi aku mau jujur, aku bukan
penganut Sagita penyanyi dangdut. Atau mungkin Sagita penyanyi dangdut ini
zodiaknya sama kayak aku. Mungkin orang tuanya terobsesi dengan zodiak dan
ramalan bintang. Ah ini baru kemungkinanku saja. Semoga tidak. Kalaupun iya ya
gak masalah, karena nama adalah doa. Setiap orang tua tentu memiliki doa yang
bagus untuk anaknya.
Lah ini malah bahas nama orang.
But mumpung bahas nama nih. Aku mau
cerita.
Dulu tetanggaku ada yang baru
saja punya anak. Dan si bapak ini dia kondisinya saat itu sedang dalam kondisi
mabuk. Minum antimo. Bukan.. ini mabok alkohol, bukan juga mabuk lem.
Pas di tanya istrinya masalah
nama anaknya nanti, yang kebetulan cowok. Dengan lantang si bapak mengatakan
sebuah nama.
“Pak, anaknya mau dikasih nama
siapa?” tanya sang istri kepada sang suami termabuk, eh tercinta.
“Karena laki-laki, aku kasih nama
dia GEMBONG”.. seketika petir mengglegar. Sepertinya bumi tidak merestui nama
itu.
Dan akhirnya kebetulan saat itu
ayahku ada disitu. Diberi tahu baik-baik untuk tidak memberi nama anaknya
dengan nama Gembong.
Susah kan jadinya nanti kalau ada
kasus kriminal. Namanya kepanjangan. Bahkan penulis berita juga bakalan
bingung.
“Seorang gembong narkoba bernama
Gembong telah ditangkap tadi malam” pembawa berita pun kebingungan lalu petir
menggelegar.
Ah sudahlah.
Yang penting Aku gak percaya
zodiak. Karena aku juga gak suka Sagita. Aku sukanya Inul DaraUlar.
Oke gitu aja.
Yang sedang sibuk skripsi,
semangat kawan.
Menunda skripsi artinya kalian
menunda resepsi.
Ya juga sih. Karena akan semakin
lama pula kalian mendapatkan pekerjaan. Boro-boro nikah, cewe aja ogah. Mau makan
apa? cinta? Makan tuh sampe kenyang. Aku punya banyak kalau mau isi ulang.
anjayyy wk
ReplyDelete