Cerita ini aku
tulis berdasarkan beberapa pengalamanku dan pengalaman teman-temanku. Ini
tentang cinta, bukan saling tapi hanya mencintai. Mencintai orang yang salah?
Aku rasa cinta tak pernah salah jika berdasarkan pada hati. Entah jika kalian
berdasarkan nafsu, tentu itu salah. Filosofi cinta bukan lah nafsu, meskipun
tidak dapat dipungkiri cinta terkadang menimbulkan nafsu. Omong kosong jika ada
orang yang mengatakan “Aku tulus mencintai dia, aku terima dia apa adanya.
Bukan paras, tapi sikap” Haloooo? Mungkin hanya beberapa tetes orang yang
seperti itu. Sisanya? Sudah masuk di dalam.
Mencintai atau
di cintai? Kurasa kalian tentu memiliki anggapan berbeda-beda bukan?.
Percayalah orang memiliki kekuatan untuk mempertahankan ideologi masing-masing.
Aku lebih suka mencintai, dicintai lalu kemudian. Terlahir sebagai aki-aki,
sorry L nya kurang. Tentunya sudah tertanam jiwa berjuang, aku menjadi sekarang
ini pun berjuang dari tetesan air ayahku yang berhasil mengalahkan tetesan
lainnya untuk dapat berkembang biak didalam rahim ibuku. Ya, aku lebih suka
berjuang, meskipun tak hanya sekali aku mendengar kata-kata “bahrul anak mamah,
anak manja” terserah. Itu pandangan kalian. Tentunya kalian tidak tahu apa
tujuanku. Yang kalian lihat adalah hanya beberapa tentangku.
Kembali lagi,
mencintai memang susah. Butuh banyak sekali perjuangan, tenaga, pikiran bahkan
tetesan keringat, tak kadang juga tetesan air spe*ma buat kalian yang ingin
nikah dengan paksa karena terganjal restu orang tua dari wanitamu. Tapi tolong jangan
diteteskan sembarangan. Dan ini bukan opsi yang baik, sebaiknya langsung siram
jangan diteteskan. Engghhh
Dari semua
mantanku, hingga sampai detik ini belum punya pacar lagi. Keseluruhan aku yang
berjuang. Mulai dari kenalan, bahkan sudah kenalan baik eh pas mau deketin jadi
malah kayak orang gak kenal. Ketemu dijalan pasti rasanya enggan buat menyapa
dia. Bener gak? Itu cinta.
Apa sih
enaknya berjuang? Enak banget. Aku bisa merasakan betapa aku ini masih memiliki
banyak kekurangan dimata orang lain. Bukan berarti harus menjadi seperti yang
dia (buruan/cewe) inginkan. Tapi setidaknya bisa menjadi orang yang lebih baik.
Selain bisa menjadi nilai tambah didepan wanitamu, juga untuk orang lain yang
mengenalmu. Calon mertua misalnya.
Mencintai
harus siap segalanya, mulai dari tenaga, waktu, emosi, pikiran bahkan material
yang bisa kalian beli di toko bangunan terdekat, semuanya terjual terpisah. Ayo
buruan dikoleksi ya jangan sampai enggak. Ya, semua hal itu tidak dapat
dipisahkan adanya. Bahkan mental juga perlu disiapkan untuk dapat menerima
kenyataan bahwa cintamu tidak terbalaskan. Siapkan mentalmu jika hal tersebut
terjadi untuk menghindari kestresan yang tak kunjung usai.
Berjuang
memang asik, seru dan penuh tantangan. Tapi jangan sampai perjuanganmu mencintai
orang itu salah. Maksudnya salah mencitai seseorang. Meskipun aku katakan pada
paragraf sebelumnya kalau hati tidak pernah salah meninctai seseorang. Tapi
harus dikatakan lagi, janganlah mencintai orang yang masih punya pacar atau yang sedang mengandung anak dari laki-laki lain.
Serius bisa digampar suaminya.
Meskipun
pepatah sering mengatakan “sebelum janur kuning melengkung” tapi rasanya tidak
etis kalau harus merebut kebahagiaan orang lain. Percayalah, karma itu ada.
……………………………………
Halo…?
Rul
?
Bah?
….
….
….
Sorry kepotong
tulisannya, barusan abis buang hajat. Si taik udah maksa keluar…
Lanjut ya..
Mencintai
seseorang itu indah, anugerah, bahkan tidak bisa sembarang untuk mencintai. Jika
saja hal tersebut semudah mensukai,
mungkin dunia ini akan banyak sekali perkelahian merebutkan cinta. Untung saja
perkelahian para pahlawan merebutkan kemerdekaan negara kita.
Mencintai,
hahaha. Aku muak, sekalinya mencintai seseorang berakhir dengan penghianatan. Itulah
alasanku sampai detik ini masih nyaman untuk sendiri. Bukan perkara pidana,
atau trauma. Bukan!. Hanya butuh sedikit waktu saja untuk itu.
Mencintai tentu
berharap dicintai bukan? Gila jika kamu katakan tidak!
Dicintai butuh
waktu, proses, tetesan air juga perlu kalau mau maksa. Tapi jangan, sekali lagi
jangan ya. Kasihan anakmu, kemungkinan besar tidak akan menjadi anak yang
pandai. Berdasarkan googling dan isu yang beredar mengatakan “Kecerdasan anak
berpengaruh terhadap umur ibu, semakin matang umur ibu maka anak semakin siap
di santap”. Kan udah matang.
Pernah suatu
ketika temanku, saat itu masih duduk di bangku SMA. Masa dimana kita bisa
mengekspresikan dirimu sesukamu, mencari jati dirimu, dan mencari pasanganmu. Hahaha.
Jadi dulu temanku, sebut saja Bagus. Nama aku samarkan, biar kalau dia baca ini
tidak merasa aku ungkap kemalangan dia, bahkan kesurabayaannya.
Dia memiliki
hati dengan Vita, wanita tinggi putih langsing karena dia kurus kekurangan
gizi. But cantik kalau menurutku. Dikasih juga mau kok. Nah Vita kebetulan beda
kelas. Dia ada di kelas IPA C sementara Bagus ada di IPA D.
Awal mula
kisahnya adalah ketika kedua insan manusia yang salah menempatkan rasa ini
bertemu dan mengenal lebih jauh berkat bimbingan belajar disalah satu lembaga,
adalah pokok namanya. Gamau aku sebutin karena sampai sekarang tidak dapat
endorse darinya. Beasiswa yang dijanjikan pun tak kunjung ada kabar, aku muak
dengannya. Sama halnya aku muak denganmu. Bodoh.
Kebetulan aku
satu kelas di bimbel itu juga dengan mereka. Aku lihat mereka sering duduk
berdampingan. Dari situlah awal mula cinta mereka.
Dari mana aku
tahu mereka saling cinta? Bagus yang cerita.
Singkatnya,
mereka saling sms. Bbm waktu itu belum terjangkau. Hanya facebook. Itupun facebook
jaman dulu tidak semudah sekarang ini yang makin canggih hanya dengan smartphone. Ya dari sms yang
berkelanjutan dan dengan rentan yang cukup intens itulah menjadikan mereka
saling memiliki rasa untuk memiliki.
Pernah aku
ditunjukan beberapa potong kalimat sms mereka. Serius agak jijik bacanya, tapi
anggaplah waktu itu aku membaca tulisan di minuman Ale-Ale dapat hadiah mobil avanza.
“Aku gak mau
kamu pergi ya, aku mau kamu selalu disini …” itu titit-titit, eh titik. Sebenernya
ada lanjutannya. Kalau gak salah itu panggilan sayang mereka, aku lupa.
“Iya aku juga
kok. Jangan pergi ya…” serius aku lupa ini mereka panggilan sayangnya apa.
Ini kisah
cinta, kisah dua insan manusia yang saling mencinta. Mencintai lalu dicintai,
tapi ….
Ini hanya
sesaat bahkan tipuan. Semua yang dikatakan adalah salah. Sesalah Bagus
mencintai Vita. Kenapa salah?
Bagus
sebelumnya sudah mengetahui jika Vita memiliki pacar. Diapun mengenal laki-laki
itu, laki-laki itu temannya. Hanya saja mereka berbeda kelas. Vita dan Pacarnya
sebut saja Andi, mereka satu kelas. Hay Gus, kamu bodoh~
Bagus hanya
diberikan janji, janji dan kata-kata yang membuat dia berbelas kasih dengan
Vita. Apa janji dan kata-kata itu?
Janji itu
adalah untuk memutuskan Andi secepatnya. Aku rasa ini adalah jahat, meskipun
dengan dalih hubungan mereka sedang dalam kondisi yang sangat berantakan. Hubungan
yang sedang berada diujung manuk, bukan tapi tanduk. Maaf.
Kata-kata itu “Umurku
tidak panjang lagi Gus, aku memiliki kanker dikepalaku”…
Siapa yang tak
kasihan mendengar penyakit itu? Aku pun cukup terenyuh mendengarnya. Umur yang
hanya sisa beberapa bulan.
Endingnya sih
mereka akhirnya hanya sebatas kisah, kisah yang salah. Cinta yang salah, rasa
yang salah, semua salah. Untuk mengumpat pun salah, karena kamu sudah salah
dari awal. Seharusnya Bagus sudah mengetahui akhir dari kisahnya. Sementara Vita
masih bahagia dengan Andi. Tapi kayaknya sekarang mereka sudah putus. Bagus mau
ngulang lagi gak? Mayan ~
Fyi aja, Vita
sampai detik ini masih menghembuskan nafasnya. Kabar terakhir yang aku lihat
dari beranda facebook, dia makin cantik. Lumayan berisi sekarang, makin gedhe. Serius.
Mungkin dia sudah sembuh. Alhamdulillah.
Bagaimana
kabar Bagus? Dia masih berkutat dengan kuliahnya. Entah dia sekarang dengan
siapa tak pernah ada kabar darinya. Sudah pintar kah Gus kamu?
Memang cinta
terkadang membuat orang menjadi bodoh. Itulah kenapa banyak perumpamaan yang
mengatakan cinta rasa taik ayam. Serius aku gatau gimana rasa taik ayam. Tolong
dong kasih review bagi siapa saja yang udah pernah makan.
Nanti deh
bahas dicintainya. Ini lagi mau proker KKN, jadi harus siap-siap dulu. Doain
lancar segala sesuatunya. Amiin
Ketika cinta yang kita berikan tak mendapat balasan dari seseorang yang kita cinta, gue cuma bisa bilang, "tai!" :(
ReplyDelete