Berawal dari asiknya nongkrong di kantin fakultas sebelah, akhirnya tersirat keinginan untuk pergi tamasya ke binaria. Eh bukan, tamasyanya ke pantai 3 warna. Awal niat dari aku dan beberapa temenku.
Setelah sebelumnya berputar-putar arah obrolan kami yang
bingung mau kemana. Akhirnya tercetuslah kongres meja bundar. Eh bukan, mejanya
kotak. Lagi di joglo waktu itu. Jadi kita putuskan untuk pergi ke pantai 3
warna.
Temenku Arif, akhirnya minta contact person orang yang
menangani masalah dunia permasukan di pantai 3 warna. Setelah dapat dari
temennya Arif, bergegaslah kita pulang ke kos masing-masing. Walaupun nyatanya
Cuma aku yang balik ke kosan. Sementara 4 orang asik nongkrong di kedai eskrim.
Dan aku gak diajakin kesana. Tau-tau udah ada aja tuh foto mereka asik
nongkrong. Hmm.
Malamnya dapat kabar yang kurang mengenakkan, bahwasannya
kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Oke bukan itu. Tapi kabar kalau pantai 3
warna sudah penuh di booking untuk hari sabtu. Oh shit gagal dah rencanaku
untuk snorkling. Melihat indahnya langit yang biru dibawah laut. Hmm
Opsi lainnya, akhirnya kita putuskan untuk pergi ke pantai
dengan nama “Kedung Celeng”. Aku gak paham apa itu kedung, yang aku tau Cuma
“CELENG”. Apa itu celeng ? Iya kamu yang lagi baca ini mungkin celengnya.
KWwkkwkw :v :p *kabor
Aku sih ayok-ayok aja mau kemana, yang jelas ke pantai aku
ikut aja.
Asumsi yang ikut cukup banyak, tapi ternyata hanya 7 orang
yang ikut. Ah entahlah ini anak-anak kelas emang susah banget diajakin main.
Ini nih akibatnya kalau memiliki prinsip dan pandangan yang tidak fleksibel.
Hmm padahal kita ini jurusan Mesin, yang terkenal dengan semboyannya kalau anak
Mesin itu SOLID. Tau solid ? bukan, itu
bukan tempat keluarnya tai. Tapi ini SOLID. Searching aja di google kalau gak
tau.
Kita lupakan masalah silid. Eh solid
Gak masalah, meskipun hanya bertujuh. Tetap asik dan seru.
Seru dan asiknya dimana ?
Kesepakatan berangkat sih jam 6 itu paling mentok. Malah set
6 rencana awal, karena ada proses negosiasi dari Sdri. Dhea yang terhormat.
Akhirnya iyain aja deh jam 6.
Aku yang udah siap sedari jam setengah 6 malah aku tinggal
main laptop aja sambil nunggu yang lainnya yang saat itu keberadaannya masih
kayak bacaan huruf ikhfa’.
Dan akhirnya aku take off jam 6 langsung meluncur ke kos an
Sdri. Belinda yang berbahagia.
Dilanjutkan menuju depan Stasiun kota Malang.
Sampai disana hanya ada Habib dan Dana.
Sementara Sdri. Dhea yang terlambat
bangun masih sibuk dengan Vaisol yang berkutat masalah posisi mereka dua ada
dimana.
Oke akhirnya sekitar setengah 7 sudah ngumpul. Berhubung
waktu itu banku bocor, jadi pakai motor Habib. Aku yang diboncengin. Ya
seenggaknya bisa leha-leha dulu masih pagi masih males buat nyetir.
Nah tuh kan Cuma ada 6 orang. Terus yang satunya kemana ?
Iya Arif terlupaka. Maapkan, tapi kamu selalu dihati kok.
Dia nungguin aku dan kelima temenku tadi di depan pasar
didaerah mana gitu ya aku lupa. Lumayan jauh lah dari tempat kita berlima start
awal tadi.
Dan akhirnya setelah perjalanan yang cukup lumayan jauh
bertahun-tahun lamanya. Akhirnya kita dipertemukan dengan Arif.
*pelukciummesrah*
Berhubung waktu itu belum sarapan, dan kebetulan didepan
pasar ada orang jualan nasi. Yaudah aku dan yang lainnya sarapan. Kecuali Arif
sama Dana mereka lagi program diet. Dietin anu.
Selesai sarapan, kita kemudian langsung berangkat ke tempat
tujuan. Keduang Kamu. Kok kamu ? iya baca aja lagi tuh paragraf ke 5.
Jalan yang awalnya mulus-mulus aja kayak paha luna maya.
Hingga berujung pada jalanan yang tidak bisa terungkapkan dengan kata-kata. Ini
jalan apa hutan ? alami banget. Dimana bebatuan dan tanah liat yang tergenang
air yang ada. Aspal pun tidak ada. Sekalipun ada nih ya, aspalnya udah dimakan
rayap. Bogang semua. untung gak pakek motorku. Kalau pakek motorku yang ada tuh
ban motor pecah bisa kali ya.
Cukup lama lah perjalannya, sekitar 2-3,5 jam an.
Berhubung kurang tau jalannya. Kitapun sempat 3 kali
bertanya dengan orang sekitar arah ke pantai kedung celeng itu sebelah mana.
Dan akhirnya setelah sekian lama menderita dengan jalanan yang terjal dan
menguras emosi. Sampailah kita pada tempat tujuan.
Harga tiket perorang adalah 5rb ditambah biaya motor 5rb
rupiah juga. Ternyata semua dipandang sama. Tidak pilih-pilih antara manusia
dan motor.
Dari pintu masuk sekitar 500m an mulai terdengar suara
deburan ombak. Dan benarlah, kita sudah sampai di pantai kedung celeng. Dan
dalam satu lingkungan itu ada juga pantai lainnya. Yang jelas ada 3-4 pantai
yang bisa dikunjungi sekaligus. Tapi berhubung waktu yang tidak mengizinkan
akhirnya kita hanya mampu mengunjungi 3 pantai saja. Yaitu pantai Kedung
Celeng, Benthol Seling, dan yang terakhir adalah pantai Pulodoro.
Apa yang kita lakukan ?
Seperti anak kekinian, foto, foto, foto, foto, foto, renang,
gosip. Udah gitu gitu aja.
Tapi ada satu hal lagi yang absurd. Aku, Dana, Vaisol dan
Habib yang pada saat itu sedang asik menyusuri bibir pantai. Eh tiba-tiba ada
sepasang muda mudi yang sedang asik bercumbu ria. Sebenernya ini orang ngapain
coba berduaan dipantai yang notabennya emang sepi banget dan minim pengunjung. Ya
gak mau suudzon juga sih ya, tapi mereka waktu itu asik tidur berduaan dibawah
pohon yang rindang. Entah ngapain aja sebelum ada kita berempat datang ke tempat
itu. Coba tanyakan pada deburan ombak dan pasir putih serta keong-keongnya. Ahsudahlah,
jadi pengen L
Karena kelamaan jomblo, maka kita semua sepakat untuk
menggrebek mereka yang sedang bermesum ria. Niatnya ingin mergokin eh malah
gagal. Ternyata mereka gak ngapa-ngapain. Percuma usaha kita sembunyi-sembunyi
memata-matai mereka. Mungkin mereka sudah selesai. Sudah lelah mungkin
laki-lakinya. Padahal kan bisa aku gantiin. Eh.. ah sudahlah..
Selanjutnya acara kita menggosip ria. Dimana pembahasannya
adalah hal yang tidak jauh dari pusar. Tau sendirilah apa itu. Tak perlu ku
jelaskan secara rinci. haha
Pulang sekitar jam 2. Dengan cuaca yang hujan. Memaksa kita
melewati jalanan yang penuh dengan bebatuan licin. Kalau tidak berhati-hati,
bisa-bisa motor tergelincir. Bahkan nyungsep juga bisa. Untung jokinya aku,
Cuma hampir nyungsep doang kok. Masih belom hahaha.
Saat itu aku sempat bertanya dengan pengelola setempat. Apakah sudah diajukan ke pemerintah apa belum mengenai insfrastruktur dan hal lainnya yang bisa mendukung majunya lokasi wisata ini. Dan ternyata memang sudah diajukan. Tapi lambatnya respon pemerintah membuat lokasi wisata ini sangat minim pengunjung. Ya semoga saja sesegera mungkin ada tanggapan dari pemerintah terkait. Amiin.
Ditengah perjalanan pulang, akhirnya kita merasa kelaparan.
Bakso, itu tujuan kita. Padahal dirumah Arif sudah disiapkan makanan gratis ini
malah ngbakso :v kwkkwwk.
Setelah ngbakso dengan rasa yang enak banget dan murah. Cuma
8rb. Akhirnya kita langsung menuju ke peristirahatan terakhir. Rumah Arif,
bukan kuburan hee.
Dan disanalah kita makan dan membersihkan diri. Dan sholat.
Iya waktu itu ketinggalan dhuhur dan ashar. Maapkan kita ya Allah, ini hasutan setan
L
setan yang maksa.
Oke udah gitu aja.
Semoga next bisa lebih banyak personilnya. Amiin.
wah, aku dadi pengen mantai bah :(
ReplyDeletesayang sekali kuliah padet padet e
btw, mpok pina ngajakin kk ke 3 warna loh :p
Hahhaa yowes ayok semoga gak jadi sekedar wacana :D
Deletewissshh mupeng...
ReplyDeleteeh itu ngapain mesum di pasir pantai ?? Yawlaah
Entahlah mbak coba tanyakan sama temenku :(
DeleteDisana banyak spesiesmu a bah semacam celeng gitu wkwk *peace -.-v
ReplyDeleteYang baca kan kamu :( kamu celengnya dong :(
DeleteItu tujuan foto2nya apa ya? Buat bikin iri aja ya? :(
ReplyDelete-jevonlevin.com
MAntai dong bro haha
Delete