Pacar ? Mungkin Sahabat - Bahrul.com

Tuesday, 10 February 2015

Pacar ? Mungkin Sahabat

Dari chat facebook aku mengenalnya, mulai bertegur sapa. Yang pada awalnya hanya membicarakan masalahku dengan pacarku. Dia teman dari pacarku. Sahabat saat SMP. Aku mengenalnya juga karena pacarku, Putri.

Saat itu kita berdua ada di warnet, aku menemaninya untuk menyelesaikan tugas. Saat itu internet masih menjadi barang susah. Beda dengan sekarang, setiap orang bisa mengakses apapun dengan mudah dan dalam waktu saat itu juga.

Setelah selesai mencari tugas, Putri layaknya anak ABG alay pada jamannya. Yang suka sekali bermain sosial media. Dia langsung membuka Facebook yang pertama kali dia jadikan sasaran setelah selesai semua tugas-tugasnya. Ada beberapa notifikasi yang muncul. Diantaranya dari Lita, teman sekaligus sahabat dekatnya yang kini ada di negeri sebrang. Malaysia.

Ada tulisan di dinding Putri, dimana Lita menanyakan kabar tentangnya. Kebetulan saat itu melihat jendela obrolan ada Lita yang sedang online juga. Daripada susah-susah membuka profil dari Lita hanya untuk membalas pertanyaan darinya. Putri langsung memulai obrolan dengan Lita.

Sepertinya layaknya wanita pada umumnya. Panjang sekali yang dibicarakan. Tidak mungkin juga aku menjelaskannya secara detail. Hingga pada akhir obrolan Putri mengatakan kalau dia saat ini sedang bersama aku. Lalu Lita menanggapinya dengan kata-kata ingin berkenalan dengan aku. Aku yang tidak mengerti apa-apa. Hanya mengiyakan saja apa yang dilakukan oleh Putri. Hingga Lita pun menambahkan facebookku dalam daftar temannya.

3 bulan aku bersama Putri, itu waktu yang singkat bukan ? iya karena aku kurang nyaman ada disamping dia. Terlalu over protective, masih bersifat kekanak kanakan yang apa –apa harus diturutin. Itu alasan aku mengakhiri hubunganku dengan Putri. Hingga konflik berkepanjangan yang terjadi. Menjelek-jelekan di dunia maya. Saat itu memang banyak sekali anak ABG yang tingkahnya seperti itu. Awalnya sayang-sayang an hingga pada akhirnya menjadi Anjing-anjingan.

Aku yang saat itu bingung ingin bercerita dengan siapa. hanya menaik dan menurunkan timeline facebook. Berharap ada orang jomblo yang sedang galau untuk aku jadikan teman curhat. Ternyata tidak ada. Mungkin ini Cuma nasibku. Sementara orang lain bahagia.

“Hallo mas, Tumben Online ?”
Tiba-tiba muncul tab dibagian bawah jendela obrolan dari Lita.

“Hallo dek, iya ini mumpung wifi cafe depan rumah lancar” celotehku singkat.

“Putri kemana mas? Gak sama kamu ?” Tanyanya dengan emoticon heran (:o)

“Aku sudah enggak sama dia lagi dek” Jawabku dengan datar dan tidak ingin meneruskan pembicaraan mengenai Putri.

“Loh maksudnya gimana mas? Putus ?” Lagi-lagi kekepoan dia membuatku sedikit malas untuk meneruskannya.

“Iya dek, sudah ya jangan dibahas masalah Putri” jawabku dengan emoticon senyum yang sedikit memaksakan Lita untuk mengerti akan kondisiku sekarang ini.

“Oh maaf mas kalau gitu. Iya enggak tanya-tanya lagi deh” jawabnya dengan senyum palsu.

Itu percakapanku pertama dengan Lita sejak aku berteman dengan dia di facebook.
Hingga suatu ketika, ditempat yang sama seusai aku pulang sekolah. Aku hotspotan di cafe depan rumah. Melihat jendela obrolan hanya beberapa yang sedang online. Kebanyakan orang yang tidak aku kenal. Jadi untuk memulai pembicaraan juga percuma. Tidak akan ada gunanya. Tapi ada Lita, mungkin dia bisa aku ajak untuk menemani aku ngobrol.

“Hey dek, Lagi ngapain kamu?” salam sapa dariku untuk memulai pembicaraan yang akupun tidak tahu ingin membicarakan apa.

“Iya mas, ini lagi online aja” jawabnya dengan ramah.

Singkat cerita, paketan wifi sudah mau habis. Jadi aku harus mengakhiri obrolanku dengan Lita. Hingga aku meminta Pin BB dia. Yang sebelumnya aku tahu tapi aku tidak begitu tertarik untuk berteman di BBM dengannya.

Setelah itu aku lebih jarang online di facebook, karena sudah ada Lita yang menemaniku dalam kesepianku. Dia selalu ada saat aku butuh dia. Hingga entah kenapa aku merasa nyaman dengannya. Tapi apa aku salah ? siapa yang salah ?. aku pun juga belum pernah melihat wajah Lita secara langsung. Apa mungkin ini cinta ? adakah Cinta tanpa ada pertemuan ?

Dia sahabat mantan pacarku. Apa mungkin aku bisa bersama dia? Jahat tidak aku melakukan ini ? aku sendiripun tidak mengerti. Tapi inilah cinta, tidak memandang apapun. Ketika cinta sudah berbicara. Tubuh ini hanya diam membisu. Akal dan pikiran pun seakan tidak terkontrol.

Waktunya pun tiba, setelah aku sering berhubungan dengan Lita. Aku coba berbicara jujur padanya. Kalau aku merasa nyaman dengan dia. Tapi aku takut, kalau dia menjauh. Kalau dia berfikiran aku ini jahat. Karena aku suka pada sahabat mantan pacarku sendiri.

Tapi hati ini gelisah, aku sudah tidak kuat menahan perasaan ini. Hingga aku beranikan diri untuk mengatakannya. Aku nyaman dengan dia. Hingga beberapa menit setelah aku berbicara seperti itu, dia hanya membaca BBMku. tidak ada balasan dari dia.

15 menit handphoneku bergetar. Ada balasan dari Lita. Benar dugaanku, dia mengatakan apa ini salah ? dia yang sahabat dari Putri. Tapi dia nyaman dengan mantan pacar sahabatnya sendiri? .
Aku menyimpulkan, dia juga perasaan yang sama kepadaku. Tapi aku meyakinkan dia, kita tidak pernah salah. Ini cinta, ini rencana Tuhan.

Saat itu juga kita membuat sebuah komitmen, kita pacaran. Tapi dengan resiko kita LDR. Aku di Indonesia, sementara dia di Malaysia. Dengan catatan, aku tidak tahu kapan dia balik ke Indonesia. Ditambah lagi dengan sembunyi-sembunyi dari sepengetahuan Putri tentang kedekatan aku dan Lita. Itu semua kita sepakati bersama. Dan akhirnya kita pacaran.

Hal yang tidak baik dan memang tidak ada keyakinan tidaklah akan berjalan baik. Sepintar pinternya orang menyembunyikan bangkai, pastilah tercium juga. Putri tahu, aku dan Lita ada kedekatan.
Lita yang tidak enak hati dengan Putri, dengan sepihak dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita. Dengan dali ingin menjaga hati seorang sahabatnya. Jujur aku tidak bisa menerimanya. Tapi sudahlah, ini mungkin yang terbaik.


Mungkin ini namanya persahabatan. Lebih dari segalanya, termasuk pacar. 

22 comments

  1. Yang sabar ya,, pengalaman U sama kaya saya
    di putusin karene hal-hal seperti itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini Fiktif mas -_- pliss deh ini orang hahaha. gak mungkin aku ceritain masa suramku sendiri -__-

      Delete
    2. yaelaahhh... aku udh siapin kata2 bijak menghibur pdhl wkwkwkwk... -__-

      Delete
  2. oh fiktif toh...
    cinta emang gitu, datang karena terbiasa. walau tau resikonya tetep aja dijalanin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya gak percaya banget deh lu bang sama gue -_-

      Delete
  3. Fiktif. Gue kira true story. Keren, sih, tulisan lo. Gue suka cara lo narik emosi pembaca

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terserah apa kata elu deh bang -_- gue ngikut aja asal sama km *ehh

      Delete
  4. Kalo kaya gitu jadi dilema ya, mau milih sahabat atau pacarnya. dan di akhir cerita dia lebih mlih sahabat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya pengen aku buat biar pilih km loh padahal *peluk* *tampar*

      Delete
  5. Gue setuhu tuh kalo sahabat emang segalanya :)

    ReplyDelete
  6. hmm, mentok-mentoknya ldr.
    ldr memang kampret ya..
    cuma, mantap juga bro. pilihan yang cukup bijak kalau lebih ngutamain persahabatan bro :)

    ReplyDelete
  7. Cinta mah mana bisa ditebak datengnya ke siapa dimana kapan. :))

    ReplyDelete
  8. Sepertinya gue juga bakal lakuin hal yang sama kayak Lita. Sebelum perasaannya terlalu jauh. Buat gue juga, sahabat itu lebih prioritas dari pacar. Tapi beda kalo udah nikah. Hehe. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yakin nih milih sahabat ? *kedipin mata* kenapa ga milih aku aja ?

      Delete
  9. mantep bro, awali dengan sahabat, terus ujung-ujungnya nikahin, habis nikahin baru pacarin. .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Serius bang, gue gak tahu jalan pikiran elu wkwkwk

      Delete
  10. kirain beneran ternyata fiktif, atau kisah nyata yang di-fiktifkan? huahahahaha... sabar ya :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terserah apa kata elu deh mbak --' gue jelasin juga percuma kan ? huhuh

      Delete
  11. Ini yang di Malaysia jadi TKW ya Lita? suruh pulang aja, biar bisa dipacarin .heee

    ReplyDelete

Hanya ada beberapa syarat buat komentar :
1. No Sara
2. No Link Aktif
3. No-mor HP atau Pin BB juga boleh
Yang point ketiga exc cowo tidak dianjurkan
EmoticonEmoticon