2 bulan lalu aku berkenalan
dengan Aldi, dia laki-laki yang aku kenal dari sebuah sosial media. Saat itu
aku sedang berkunjung ke kota Istimewa, Kota Yogyakarta. Kota dengan sejuta
cinta. Termasuk tumbuhnya rasa cintaku pada dia.
Awalnya aku melihat pemberitahuan
dilayar handphoneku. Ada orang yang menambahkan aku sebagai temannya disosial
media tersebut. Aku membukanya, dan melihat sesosok laki-laki dengan wajah yang
lumayan bikin hati ini menjadi ser ser an. Yah, aku terpesona melihatnya. Bulu tipis
yang ada diatas bibir, lengkap dengan jambang yang ada di samping pelipis kanan
dan kirinya. Sudah seperti layaknya pemain Mahabrata. Hmm...
Saat itu juga aku menerima
permintaan dia sebagai teman di sosial media. Dia menambahkanku dengan melihat
orang yang ada disekitarnya. Mungkin karena saat itu aku ada di kota istimewa,
dia bisa menemukan akun sosial mediaku.
“Hay, salam kenal ya. Aku Aldi”
salam sapa yang singkat dan ramah yang dia berikan kepadaku.
“Iya salam kenal juga” layaknya
seorang wanita yang baru mengenal sosok lelaki. Jual mahal dan sedikit acuh. Supaya
tidak terkesan murahan.
Hingga obrolan kita berlanjut
dengan berbagai pertanyaan dari dia. Sepertinya dia ingin mengorek kehidupanku
lebih jauh. Tapi aku hanya membalas dengan sikap yang acuh tak acuh.
1 minggu sudah aku memulai
percakapan dengan dia. Aku kagum dengan dia, karena dia tidak menyerah untuk
mendekatiku. Meskipun sikap yang aku tawarkan pada dirinya selalu sama. Masih sama
seperti awal dia memulai percakapan denganku.
2 minggu, aku mulai membuka diri.
Aku mulai sedikit menanggapi apa yang dibicarakan oleh Aldi. Sejujurnya, sejak
aku melihat foto dia. Aku tertarik dengannya. Parasnya dan sikap yang pantang
menyerah membuatku semakin ingin membuka rasa padanya.
Obrolan kita mulai meluas, aku
mulai menceritakan tentang diriku sendiri. Menceritakan keluargaku. Ibu, ayah
dan 2 adik kecilku. Aku menceritakan kecerewetan ibuku yang selalu tanpa henti
mengaturku. Mungkin karena aku sekarang ada dikota orang, jadi ibuku takut jika
aku melakukan hal-hal yang tidak baik. Aku menceritakan ayahku yang bekerja
sebagai pelaut. Yang berlayar dari satu pulau ke pulau lainnya. Berbulan-bulan
tidak pulang, hingga aku menceritakan jika aku terkadang merindukan sosok ayah.
Tidak lupa, aku juga menceritakan 2 adikku, si Ping yang sekarang sudah
beranjak dewasa, sudah mulai mengerti akan arti cinta. Walaupun hanya sekedar
cinta monyet. dan Anti. Si adek paling kecil yang masih duduk di bangku TK. Semua
aku ceritakan. Hingga bagaimana kondisi fisikku.
Aldi hanya tertawa saat mendengar
cerita tentang ibuku. Dia hanya memberikan aku sebuah kekuatan untuk selalu sabar
saat mendengarkan tentang ayahku. Dan dia hanya menaggapi dengan candaan saat
aku menceritakan 2 adik kecilku. Saat aku mendeskripsikan tentang kondisi
fisikku, dia menanggapi dengan sangat bijak. Dia berbicara dengan meyakinkanku
bahwa apa yang aku anggap sebagai kekuranganku ada sebagai kelebihan yang belum
tentu orang lain memilikinya.
Aku mulai nyaman, mulai menemukan
ritme dengannya. Hingga pada minggu ketiga, Aldi berbicara dengan nada yang
serius. Dia mengatakan kalau dia nyaman ada disampingku. Tapi aku hanya
menanggapi biasa, masih acuh tak acuh. Sejujurnya aku juga ingin mengatakan hal
yang sama. Tapi apa daya, rasa gengsiku lebih kuat dan mengalahkan kejujuran
hatiku.
Hingga pada akhirnya saat dia
mengatakan hal yang sama lagi. Aku mulai berani jujur dan berhasil mengalahkan
gengsiku. Saat dia berbicara kalau dia tidak ingin jauh dariku, aku mengatakan
hal yang sama. Aku tidak ingin dia pergi. Aku nyaman ada disampingnya. Karena hanya
dia lelaki yang bisa membuatku seperti saat ini. Aku tergila-gila dengannya. Selain
karena paras, tapi hatinya yang bijaksana lah sebagai alasannya.
4 minggu berjalan, tapi kita sama
sekali belum pernah bertatap muka. Aku hanya melihat sosok dia dalam layar
kecil handphoneku. Dia selalu memintaku untuk memberikan foto, entah untuk apa
aku juga tidak tahu. Diapun dengan sendirinya memberikan foto dia saat itu juga.
Tapi walau seperti itu, aku semakin nyaman ada disampingnya. Semakin ingin
selalu bersama dirinya. Tanpa memperdulikan siapa dia. Bagaimana bentuk wajah,
dan tubuh aslinya. Seketika semua itu lenyap dan tidak ada dalam kamus hidupku.
Aku mulai merasakan ini adalah
cinta. Aku merasakan rasa yang teramat sayang, saat aku sudah menganggapnya
seperti kekasihku. Dia tiba-tiba meminta ijin padaku. Dengan penuh keseriusan,
dia mengatakan kalau ada hal yang harus aku ketahui. Hal yang selama ini dia
tutup tutupi dariku. Perasaanku yang sudah tidak karuan, resah dan gelisah
menunggu apa yang ingin dia bicarakan kepadaku. Aku hanya menanggapi dengan
singkat “ IYA APA ?”
Setelah itu dia menghilang selama
satu hari, tanpa ada balasan tentang apa yang ingin dia katakan. Aku hanya
diam, teralu besar egoku untuk menghubunginya terlebih dahulu. Hingga keesokan
harinya dia membalas pesanku. ................
emang dia balas pesan apa?! apa?!!
ReplyDeleteCie kepo, sabar ya hahaha :D
DeleteLANJUTANNYA MANA ASTAGAAA.
ReplyDeleteMasih dalam proses deva cantik :3 sabar yaa
Deletehmm, social media effect memang begitu.
ReplyDeletekadang bakal merasa di php-in kalau pesannya nggak di balas, apalagi sehari nggak dibalas :)
Hahaha pengalam pribadi ya mas ? kwkkw :P
Deleteaku menyesal membaca ini, buat kepooo... jangan php ya bang :"
ReplyDeleteSabar ya :3
DeleteSepertinya cerita yang belum ada endingnya.
ReplyDeleteSepertinya sih, hehe kita liat aja kwkwk
Deletelanjutan kisahnya mana?
ReplyDeletewww.diankusumawatit7.blogspot.com
Tunggu ye hehehe
DeleteWah ceritanya agak gantung eh, cerita bersambug kah ini?
ReplyDeleteBkan bersambung mas, tapi to be continued :D
DeleteDi bikin penasaran
ReplyDeletemana lanjutannya
Ditunggu kelanjutannya *nyeruput kopi*
ReplyDeleteAh, nyesel baca.
ReplyDeleteDi PHP-in ini mah -,-
Mau lanjutin kaga? *nyodorin duit.
haha :D
INI KAMPRET! NGESELIN! BALESANNYA APAAAAAH? DIA UDAH NIKAH? ANAKNYA SEBELAS? GAK BISA JADIAN? APAAAAAH? JAHAT! KAU MENGGANTUNGKANKU :'(
ReplyDeletegue kira karena yg punya blog cowok trus bikin sudut pandang cewek agak geli di awal. Tapi diakhir bikin penasaran.
ReplyDelete