Aku mengenalmu - Bahrul.com

Saturday, 14 February 2015

Aku mengenalmu



2 bulan lalu aku berkenalan dengan Aldi, dia laki-laki yang aku kenal dari sebuah sosial media. Saat itu aku sedang berkunjung ke kota Istimewa, Kota Yogyakarta. Kota dengan sejuta cinta. Termasuk tumbuhnya rasa cintaku pada dia.

Awalnya aku melihat pemberitahuan dilayar handphoneku. Ada orang yang menambahkan aku sebagai temannya disosial media tersebut. Aku membukanya, dan melihat sesosok laki-laki dengan wajah yang lumayan bikin hati ini menjadi ser ser an. Yah, aku terpesona melihatnya. Bulu tipis yang ada diatas bibir, lengkap dengan jambang yang ada di samping pelipis kanan dan kirinya. Sudah seperti layaknya pemain Mahabrata. Hmm...

Saat itu juga aku menerima permintaan dia sebagai teman di sosial media. Dia menambahkanku dengan melihat orang yang ada disekitarnya. Mungkin karena saat itu aku ada di kota istimewa, dia bisa menemukan akun sosial mediaku.

Hay, salam kenal ya. Aku Aldi” salam sapa yang singkat dan ramah yang dia berikan kepadaku.

Iya salam kenal juga” layaknya seorang wanita yang baru mengenal sosok lelaki. Jual mahal dan sedikit acuh. Supaya tidak terkesan murahan.

Hingga obrolan kita berlanjut dengan berbagai pertanyaan dari dia. Sepertinya dia ingin mengorek kehidupanku lebih jauh. Tapi aku hanya membalas dengan sikap yang acuh tak acuh.

1 minggu sudah aku memulai percakapan dengan dia. Aku kagum dengan dia, karena dia tidak menyerah untuk mendekatiku. Meskipun sikap yang aku tawarkan pada dirinya selalu sama. Masih sama seperti awal dia memulai percakapan denganku.

2 minggu, aku mulai membuka diri. Aku mulai sedikit menanggapi apa yang dibicarakan oleh Aldi. Sejujurnya, sejak aku melihat foto dia. Aku tertarik dengannya. Parasnya dan sikap yang pantang menyerah membuatku semakin ingin membuka rasa padanya.

Obrolan kita mulai meluas, aku mulai menceritakan tentang diriku sendiri. Menceritakan keluargaku. Ibu, ayah dan 2 adik kecilku. Aku menceritakan kecerewetan ibuku yang selalu tanpa henti mengaturku. Mungkin karena aku sekarang ada dikota orang, jadi ibuku takut jika aku melakukan hal-hal yang tidak baik. Aku menceritakan ayahku yang bekerja sebagai pelaut. Yang berlayar dari satu pulau ke pulau lainnya. Berbulan-bulan tidak pulang, hingga aku menceritakan jika aku terkadang merindukan sosok ayah. Tidak lupa, aku juga menceritakan 2 adikku, si Ping yang sekarang sudah beranjak dewasa, sudah mulai mengerti akan arti cinta. Walaupun hanya sekedar cinta monyet. dan Anti. Si adek paling kecil yang masih duduk di bangku TK. Semua aku ceritakan. Hingga bagaimana kondisi fisikku.

Aldi hanya tertawa saat mendengar cerita tentang ibuku. Dia hanya memberikan aku sebuah kekuatan untuk selalu sabar saat mendengarkan tentang ayahku. Dan dia hanya menaggapi dengan candaan saat aku menceritakan 2 adik kecilku. Saat aku mendeskripsikan tentang kondisi fisikku, dia menanggapi dengan sangat bijak. Dia berbicara dengan meyakinkanku bahwa apa yang aku anggap sebagai kekuranganku ada sebagai kelebihan yang belum tentu orang lain memilikinya.

Aku mulai nyaman, mulai menemukan ritme dengannya. Hingga pada minggu ketiga, Aldi berbicara dengan nada yang serius. Dia mengatakan kalau dia nyaman ada disampingku. Tapi aku hanya menanggapi biasa, masih acuh tak acuh. Sejujurnya aku juga ingin mengatakan hal yang sama. Tapi apa daya, rasa gengsiku lebih kuat dan mengalahkan kejujuran hatiku.

Hingga pada akhirnya saat dia mengatakan hal yang sama lagi. Aku mulai berani jujur dan berhasil mengalahkan gengsiku. Saat dia berbicara kalau dia tidak ingin jauh dariku, aku mengatakan hal yang sama. Aku tidak ingin dia pergi. Aku nyaman ada disampingnya. Karena hanya dia lelaki yang bisa membuatku seperti saat ini. Aku tergila-gila dengannya. Selain karena paras, tapi hatinya yang bijaksana lah sebagai alasannya.

4 minggu berjalan, tapi kita sama sekali belum pernah bertatap muka. Aku hanya melihat sosok dia dalam layar kecil handphoneku. Dia selalu memintaku untuk memberikan foto, entah untuk apa aku juga tidak tahu. Diapun dengan sendirinya memberikan foto dia saat itu juga. Tapi walau seperti itu, aku semakin nyaman ada disampingnya. Semakin ingin selalu bersama dirinya. Tanpa memperdulikan siapa dia. Bagaimana bentuk wajah, dan tubuh aslinya. Seketika semua itu lenyap dan tidak ada dalam kamus hidupku.

Aku mulai merasakan ini adalah cinta. Aku merasakan rasa yang teramat sayang, saat aku sudah menganggapnya seperti kekasihku. Dia tiba-tiba meminta ijin padaku. Dengan penuh keseriusan, dia mengatakan kalau ada hal yang harus aku ketahui. Hal yang selama ini dia tutup tutupi dariku. Perasaanku yang sudah tidak karuan, resah dan gelisah menunggu apa yang ingin dia bicarakan kepadaku. Aku hanya menanggapi dengan singkat “ IYA APA ?”


Setelah itu dia menghilang selama satu hari, tanpa ada balasan tentang apa yang ingin dia katakan. Aku hanya diam, teralu besar egoku untuk menghubunginya terlebih dahulu. Hingga keesokan harinya dia membalas pesanku. ................

19 comments

  1. emang dia balas pesan apa?! apa?!!

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Masih dalam proses deva cantik :3 sabar yaa

      Delete
  3. hmm, social media effect memang begitu.
    kadang bakal merasa di php-in kalau pesannya nggak di balas, apalagi sehari nggak dibalas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha pengalam pribadi ya mas ? kwkkw :P

      Delete
  4. aku menyesal membaca ini, buat kepooo... jangan php ya bang :"

    ReplyDelete
  5. Sepertinya cerita yang belum ada endingnya.

    ReplyDelete
  6. lanjutan kisahnya mana?

    www.diankusumawatit7.blogspot.com

    ReplyDelete
  7. Wah ceritanya agak gantung eh, cerita bersambug kah ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bkan bersambung mas, tapi to be continued :D

      Delete
  8. Di bikin penasaran
    mana lanjutannya

    ReplyDelete
  9. Ah, nyesel baca.
    Di PHP-in ini mah -,-
    Mau lanjutin kaga? *nyodorin duit.
    haha :D

    ReplyDelete
  10. INI KAMPRET! NGESELIN! BALESANNYA APAAAAAH? DIA UDAH NIKAH? ANAKNYA SEBELAS? GAK BISA JADIAN? APAAAAAH? JAHAT! KAU MENGGANTUNGKANKU :'(

    ReplyDelete
  11. gue kira karena yg punya blog cowok trus bikin sudut pandang cewek agak geli di awal. Tapi diakhir bikin penasaran.

    ReplyDelete

Hanya ada beberapa syarat buat komentar :
1. No Sara
2. No Link Aktif
3. No-mor HP atau Pin BB juga boleh
Yang point ketiga exc cowo tidak dianjurkan
EmoticonEmoticon