“Bangs*t lu ya jadi cewe gak tau
diri banget. Lu tuh sama aja kayak cewek-cewek yang pakek rok mini dipinggir
jalan terus dibayar ! pergi loe sana, gue enek sama tingkah loe !” Kata-kata
yang Edgar ucapi, sebelum dia memutuskan untuk pergi dari Putri kekasihnya yang
sangt dia cintai. Tapi sayang, Edgar disia-siakan oleh wanita yang tidak tahu
diri.
Ternyata dibalik semua perubahan
sikap Putri beberapa hari ini adalah karena adanya masa lalunya dia yang datang
kembali menawarkan racun yang sudah membuatnya lupa dan sekarang bersama Edgar.
Tapi hanya dengan kata “ Aku kangen
kamu, kangen kita dulu bisa jalan bareng”. Ah bangs*t ! itu kata-kata yang
sangat lumrah dikatakan saat orang tidak memiliki siapa –siapa setelah dia
mencampakkan siapa-siapa yang dimilikinya dulu.
Karena rasa sayang Putri masih
untuk masa lalunya itu, dia dengan mudah menerima kehadiran Bram kembali.
Walaupun sekarang dia tahu, dia sudah memiliki Edgar. Tapi apa mau dikata, dia
lebih memilih Bram yang kembali dari perantauan mencari selimut tetangga.
Edgar mengetahui semuanya dari
perubahan tingkah Putri yang diberikan selama beberapa hari ini. Sampai ada
yang bilang, ternyata dia kepergok ketemu dengan Bram disalah satu cafe
disudutan kota Surabaya.
Putri memiliki sahabat, namanya
Alel. Dia teman waktu SMP. Yang sekarang sedang duduk di bangku SMA. Dan sejak
perpisahan kelas 9 itulah, dia tidak pernah bertemu lagi dengan Alel. Alel
memutuskan untuk ikut kedua orang tuanya, yang sudah terlebih dahulu hidup
dinegara tetanngga untuk mencari nafkah. Alel memutuskan untuk melanjutkan
studynya di salah satu SMA yang ada di Malaysia. Sekolah yang masih ada dibawah
naungan negara Indonesia dan berbasis bahasa indonesia.
Semenjak kejadian sore itu yang
dipenuhi dengan segala caci maki dari Edgar. Semenjak itu pula hubungan Putri
dan Edgar harus disudahi. Edgar yang tidak terima dengan perilaku dari Putri,
lebih memilih untuk pergi daripada harus bertahan penuh dengan kedustaan.
Selama sebulan, mereka menjalin
hubungan. Yang isinya hanya keributan. Itu karena perbedaan usia Edgar dengan
Putri yang terpaut 2 Tahun. Selama bersama Putri pula lah dia mengenal Alel,
sahabat dari Putri yang jauh disana ada ditanah orang lain.
Saat mengetahui kalau mereka
berdua mengakhiri hubungannya, Alel mencoba bertanya kepada Edgar. Apa yang
terjadi dan menyebabkan semua ini
terjadi. Hanya lewat chatting yang disediakan oleh salah satu sosial
media yang lagi ngetrend. Mereka berdua memulai pembicaraan yang sebelumnya
tidak pernah mereka berdua lakukan. Yang dulunya hanya sekedar tahu, sekedar
chat saat ada Putri disampingnya.
“sabar ya mas, mungkin ini yang
terbaik.” Kata penutup yang diberikan oleh Alel untuk Edgar yang sedang
mengalami keputusasaan yang begitu mendalam. Kekecewaan yang menerpanya.
Semakin membuatnya ada dijurang kehancuran. Entah apa yang dia pikirkan
sehingga membuat dia layaknya orang gila saat berhadapan dengan CINTA
“Mas Pin km berapa?”. Sebuah
task bar chatting muncul dibawah dengan isi pesan seperti itu. “Ini dek
********”.
Dari situlah mereka mulai sering
berkomunikasi, ya hanya dengan sosial media mereka bisa bersua, tanpa tahu
bagaimana rupa nya. Karena mereka berdua sama sekali belum pernah ditemukan
untuk saling menatap kedua bola mata mereka.
Beberapa bulan setelah
putus, perbincangan yang awalnya hanya
untuk menguatkan Edgar supaya bisa lebih kuat menghadapi dan menerima
perpisahannya dengan Putri. Karena Putri sekarang telah bahagia dengan Bram.
Laki-laki bangs*t yang datang menawarkan racun cinta. Tapi itulah cinta, Coklat
rasa tai ayam !. kini berubah menjadi lebih jauh , lebih dekat. Mencoba
mengenal kehidupan dan kepribadian Edgar. Mungkin Alel jatuh cinta.
Entahlah, yang Alel rasakan saat
ini adalah kenyamanan yang diberikan oeh Edgar. Yang menganggap dirinya adalah
adek. Karena usianya sama dengan Putri,
mantan kekasihnya. Mulai menanyakan “Sudah makan?, sudah sholat?” layaknya
orang pacaran. Ya mungkin bisa dibilang sudah mulai menjurus menuju suatu kata,
yaitu CINTA !
Mereka belum pernah ditemukan
satu sama lain. Mungkin karena kekosongan yang sedang menghampiri mereka. Maka
dengan mudahnya mereka berdua saling mengisi kekosongan itu. Dengan memberikan
rasa yang sedikit lebih daripada seorang kakak dan adek.
“Mas, aku nyaman sama kamu.”
Sebuah kata yang membuat Edgar langsung terhenyak seakan tidak yakin dengan apa
yang barusan terjadi. Apa mungkin Alel akan mengkhianati sahabtnya ? apa memang
ada sahabat yang busuk ?. Pertanyaan yang sangat mengganggu pikiran Edgar.
Tanpa menutupi kemunafikannya,
Edgar harus mengakui. Bahwa dengan adanya Alel, dia bisa melupakan Putri yang
telah pergi meninggalkannya. Tapi masih ada dalam benak Edgar, apa dia pantas
jika dia ada hubungan lebih dari sekedar Teman bersama Alel?.
Putri yang sekarang sudah
bahagia, kenapa harus Edgar memikirkan masalah etis atau tidak. “Dek, aku juga
nyaman sama kamu”. Sebuah balasan kata yang mungkin akan menimbulkan sedikit
tarikan tipis dibibir Alel.
Semenjak mereka mengutarakan
perasaan masing-masing. Hubungan keduanya mulai lebih dekat. Mulai ada
panggilan sayang untuk sebutan keduanya. Mulai saat itupula tidak disadari
timbul rasa sayang. Yang muncul seketika tanpa ada keraguan. Tanpa ada pikiran
etis atau tidak.
Jarak antara Edgar dan Alel
sangat jauh. Edgar di Surabaya, sementara Alel ada di Malaysia di kota
Selangor. Hanya lewat pesan singkat disebuah sosial media yang menghubungkan
keduanya. Jarak yang begitu jauh, tapi tidak ada halangan untuk memisahkan
keduanya. Serasa hanya 5Cm jarak antara mereka. Meskipun yang terjadi adalah
ribuan Kilometer jarak yang memisahkan mereka.
Tapi rasa sayang yang ada didada
ini, bisa terasakan meskipun jarak mereka berdua sangat jauh sekali. Disuatu malam,
Edgar mengutarakan untuk lebih serius. Untuk meminta kejelasan status mereka
berdua.
“Kamu mau jadi pacar aku?”
......... Kata yang tiba-tiba terucap.
“Apa kamu mau pacaran sama aku ?
aku kan jauh ada disini. Aku juga gak bakalan jarang pulang. Setahun sekali
itupun belum pasti”
Kata-kata yang tiba2 menciutkan
nyalinya. Rasanya mungkin penolakan yang akan didapatkan.
“Apapun itu, rasa sayang ini tak
akan mampu dihalangi. Meskipun jarak yang jauh membentang yang memisahkan kita”.
“yaudah jalani aja dulu”
4 kata yang menandakan hubungan
yang semakin jelas antara keduanya.
Seminggu, ya hanya seminggu
mereka menjalin hubungan. Alel memutuskan mengakhirinya, Edgar. Lagi lagi harus
merasakan kepahitan. Apa ini rencana Alel sama Putri? Sebuah pertanyaan besar
yang lagi-lagi datang difikirannya.
Kalau memang iya, mungkin Edgar
akan membenci mereka berdua.
Cekcok yang gak abis-abis. Sampai
obrolan di BBM tiba-tiba menjadi silang merah. Mengakhiri obrolan mereka saat
itu juga !
dalem banget ceritanya. sakit ya jadi Edgar, cuma ya itu harus terhambat sama yang namanya perasaan persahabatan apalagi persahabatan anak cewe. nice story! like it :3
ReplyDeletegue suka kata-kata bangs*tnya itu :v www.seountukblogger.tk
ReplyDeleteIni fiksi kan? Kasihan si Edgar kalo beneran nyata
ReplyDeleteboleh saya ngetawain?
ReplyDeletemendadak inget kata Ti Pat Kay... sejak dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir.